Ekspor-Impor Alami Kenaikan

- Senin, 30 Agustus 2021 | 19:26 WIB
AKTIVITAS EKSPOR: Pelabuhan Malundung Tarakan dipergunakan juga untuk mengekspor barang ke berbagai negara.
AKTIVITAS EKSPOR: Pelabuhan Malundung Tarakan dipergunakan juga untuk mengekspor barang ke berbagai negara.

NERACA perdagangan luar negeri Kalimantan Utara (Kaltara) atau ekspor impor, tercatat menunjukkan nilai yang positif sepanjang semester I 2021. 

Di mana nominal kinerja ekspor lebih tinggi dibandingkan impor yang masuk. Pada periode tersebut, neraca perdagangan mengalami surplus USD 574,35 juta atau kurang lebih Rp 8,04 triliun (kurs 1 USD=Rp 14.000). Tumbuh sekitar 23 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar USD 463,69 juta (Rp 6,49 triliun).

Dari Laporan Perkembangan Ekspor–Impor yang diterbitkan Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltara, kinerja ekspor dan impor sama-sama mengalami kenaikan.

Namun persentasenya lebih tinggi pada kelompok ekspor. Ini juga diperkuat nominal ekspor yang sangat jauh di atas kinerja impor. Pada semester I 2021, ekspor Kaltara tercatat sebesar USD 607,68 juta. Atau naik 23,68 persen dibandingkan tahun lalu dengan USD 491,33 juta.

Sementara itu, impor yang masuk tercatat USD 33,33 juta. Naik 20,58 persen dibandingkan tahun lalu USD 27,64 juta. Kepala BPS Kaltara Tina Wahyufitri mengatakan, ekspor Kaltara tetap tumbuh positif di masa pandemi tahun ini. 

Hal itu disebabkan seluruh komoditas non-migas di Kaltara memberi kontribusi dominan. Dibandingkan tahun 2020, ada kenaikan ekspor mencapai 81,66 persen.

“Hasil industri mengalami peningkatan sebesar 16,11 persen. Karena pada tahun 2021, sudah mulai dibuka pelabuhan ekspor di Nunukan, utamanya untuk ke negara Malaysia,” terang Tina, belum lama ini.

Kontribusi batu bara masih sangat dominan dalam mempengaruhi pertumbuhan ekspor Kaltara. Hal ini disebabkan kuantitas komoditi yang dihasilkan. Selain itu, dipengaruhi fluktuasi harga yang cukup baik di semester I 2021.

Mengenai ekspor kelompok hasil pertanian yang mengalami peningkatan paling tinggi, menurut Tina dipengaruhi lima komoditi. Namun mayoritas berasal dari sub kelompok perikanan. Ada lima komoditi yang mendominasi ekspor kelompok ini.

“Komoditi ekspor hasil pertanian yang dominan adalah kepiting, ikan laut, udang dan mangrove,” tutupnya. (*/nnf/uno)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kontribusi BUM Desa di Kalbar Masih Minim

Kamis, 25 April 2024 | 13:30 WIB

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB
X