TANJUNG SELOR – Keindahan kota tentu menjadi idaman bagi masyarakat. Salah satunya dengan tidak melihat kondisi sampah yang berserakan, apalagi itu di fasilitas umum, seperti taman.
Sebagai bentuk kepedulian terhadap kondisi kebersihan lingkungan, khususnya taman di Tanjung Selor. Puluhan pemuda Sulawesi Selatan yang mengatasnamakan Keluarga Besar Pemuda Sulawesi Selatan (KBPSS), berdomilisi di Tanjung Selor, menggelar aksi pungut sampah, Minggu pagi (30/8).
Dengan mengambil lokasi mulai Taman Kaltara Abadi (TKA) hingga Tugu Cinta Damai (TCD). Aksi para pemuda tersebut berinisiatif lakukan kegiatan social, meski di tengah pandemi Covid-19.
Salah seorang pemuda Sulsel Nasrun mengatakan, kegiatan ini untuk mempererat silaturahmi pemuda Sulsel di Kaltara. Selain itu, sebagai wujud kepedulian terhadap kebersihan lingkungan.
“Kita sederhana saja. Terpenting bisa memberi manfaat. Pungut-pungut sampah di sepanjang taman di tepian Sungai Kayan. Alhamdulillah teman-teman banyak yang berpartisipasi,” ucap Cun—biasa dipanggil, usai bersih-bersih di sepanjang taman Kaltara Abadi dan Tugu Cinta Damai.
Sementara itu, Ketua KBPSS Asrul Salam menuturkan, kegiatan bersih-bersih seperti ini akan terus digalakkan. Tak hanya pada fasilitas umum seperti taman. Bahkan rencanyanya fasilitas ibadah dan tempat umum pun bakal kita lakukan hal serupa.
“Sejak 2016 silam, kita memang fokus dengan aksi-aksi sosial. Inilah bentuk kebersamaan kita pemuda asal Sulsel yang ada di Kaltara,” tutur Asrul.
Kebersamaan yang dibangun, tidak hanya mencakup anak muda asal Sulawesi. Namun juga berbaur dan melibatkan pemuda lainnya. Termasuk para komunitas yang ada di ibukota provinsi. “Kita terbuka, menjalin komunikasi dengan semua pemuda di Kaltara. Alhamdulillah terlibat ada teman-teman dari pemuda lainnya, baik komunitas, pemuda asal Jawa, Banjarmasin, termasuk saudara kita pemuda Dayak,” tambah Sekretaris KBPSS Fathu Rizqy Mufid.
Sesuai nama wadah organisasi tersebut, semua pemuda di provinsi paling bungsu ini adalah keluarga besar. Tak hanya pemuda dari Sulawesi, melainkan keluarga seluruh pemuda yang ada di Bumi Benuanta.
“Kita semua keluarga dan bersaudara. Kami hadir di Kaltara, bersama-sama semua pemuda yang ada. Di daerah kita ini semua elemen masyarakat ada. Kita majemuk, bahkan representasi kebhinekaan Indonesia. Kita selalu ingin memberi pesan kebermanfaatan bagi semua orang,” terang Rizqy. (uno2)
