TARAKAN –Palang Merah Indonesia (PMI) Tarakan terus melengkapi sumber daya manusia (SDM) untuk meningkatkan kualitas pelayanan ke masyarakat, serta menaikkan status unit donor darah dari kategori pratama menjadi madya.
Saat ini PMI Tarakan masih membutuhkan tenaga analis untuk ditempatkan di laboratorium unit donor darah. Keberadaan tenaga tersebut dinilai penting untuk mendukung proses mengolah darah. “Di laboratorium itu kan proses olah darah untuk menjadi plasma, dari darah yang diambil itu untuk menjadi darah yang sehat, yang sesuai dengan kebutuhan permintaan dokter,” ujar Ketua PMI Tarakan Hamid Amren, Senin (30/8).
Dalam memenuhi kebutuhan itu, PMI Tarakan membuka kesempatan bagi masyarakat menjadi tenaga analis dengan kualifikasi minimal D-3 Analis Kesehatan. Selain itu, mempunyai surat tanda registrasi (STR) tenaga kesehatan, memiliki pengalaman pernah mengikuti seminar mengenai kesehatan, memiliki kemampuan komunikasi baik, dan mampu bekerja di bawah tekanan.
Saat ini, untuk unit donor darah PMI Tarakan didukung dua dokter, yakni dr Edi Samodro yang juga menjabat kepala Unit Donor Darah (UDD), dan dr Dilla yang membantu di laboratorium darah.
Dalam rangka melayani kebutuhan masyarakat, PMI Tarakan saat ini rata-rata menyiapkan permintaan daerah di rumah sakit setiap bulannya mencapai 800-1.200 kantong darah non plasma konvalesen, dengan melayani RSUD Tarakan, RSUKT, RS Pertamina, RSAL Ilyas, serta rumah sakit di Kaltara lainnya.
Selain itu, peningkatan status unit donor darah di PMI Tarakan dari pratama menjadi madya, akan membuka kesempatan membuka lebih banyak lagi pelayanan di bidang pelayanan darah. Di antaranya, memfungsikan alat apheresis untuk donor darah plasma konvalesen, serta membina PMI di Kaltara yang masih baru. (kpg/mrs/dra/k16)