TANJUNG SELOR – Salah satu sektor yang memberikan dampak positif bagi perkembangan perekonomian di Kaltara, yakni pariwisata.
Sektor pariwisata dengan empat lapangan usaha di dalamnya (hotel, restoran, hiburan dan rekreasi) semakin penting. Seiring dengan perkembangan kehidupan masyarakat yang makin kompleks. Tuntutan ketersediaan fasilitas pariwisata semakin berkembang, tidak hanya dari sekadar kuantitas tapi kualitas fasilitas-fasilitas yang tersedia.
Pergerakan masyarakat yang meningkat perlu diimbangi dengan peningkatan penyediaan kamar hotel. Sehingga tidak menimbulkan kesenjangan antara permintaan dan penawaran kamar hotel/akomodasi.
Peningkatan ketersediaan kamar hotel harus disertai dengan peningkatan kualitas. Fasilitas yang disediakan hotel dan peningkatan mutu pelayanan dari pegawai.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltara Tina Wahyufitri mengatakan, hotel atau akomodasi memegang peran penting untuk meningkatkan kedatangan wisatawan mancanegara (Wisman) dan wisatawan lokal.
Pendapatan daerah akan meningkat disebabkan terjadinya peningkatan pendapatan masyarakat dan lapangan pekerjaan. Seperti sektor kerajinan rumah tangga, angkutan, jasa informasi pariwisata, pemandu wisata dan agen perjalanan wisata.
“Untuk memberikan pelayanan hotel/akomodasi dengan baik kepada wisatawan dan mutu lapangan usaha itu. Diperlukan suatu informasi,” ujar Tina, Selasa (7/9).
Adapun jumlah hotel di Kaltara pada akhir tahun 2020 sebanyak 134 perusahaan/usaha. Terdiri dari 6 hotel berbintang, 119 hotel non bintang dan 9 jasa akomodasi lainnya. Untuk info lengkap, lihat grafis.
“Sebaran usaha penyediaan akomodasi, berhubungan erat dengan tingkat kegiatan ekonomi dan potensi pariwisata di masing-masing kabupaten dan kota. Di Kabupaten Malinau, Bulungan, dan Kota Tarakan,” ungkapnya.
Tarakan merupakan salah satu kota di Kaltara dan menjadi tempat transit bagi wisatawan nusantara maupun mancanegara. Kabupaten Bulungan merupakan ibu kota provinsi dan berada pada satu jalur transportasi darat dengan dua kabupaten lain, seperti Kabupaten Malinau dan Tana Tidung. (*/nnf/uno)
