TARAKAN – Kapal milik tiga nelayan tenggelam, usai ditabrak ponton di perairan Tanjung Pasir, Kota Tarakan, sekira pukul 03.00 Wita, Senin (13/9). Kondisi tiga nelayan dalam kondisi selamat.
Ketua Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) Tarakan Rustan mengakui, kapal yang tenggelam itu milik nelayan yang bermukim di Kelurahan Lingkas Ujung yang bernama Tuo. Saat itu, Tuo bersama dua rekannya memasang jaring penangkap ikan dan tidur di atas kapal.
“Karena sudah mengantuk dan memasuki Subuh, mereka langsung tidur jam 03.00 Wita. Tapi tiba-tiba ditabrak kapal ponton batu bara yang lagi kosong,” jelasnya.
Ketiga nelayan langsung berupaya menyelamatkan diri. Dengan cara lompat ke laut. Setelah itu, ketiganya berpegangan di kapal yang masih mengapung di laut. “Kapal mereka langsung terbalik. Mereka lompat, langsung berpegang di kapal itu. Pagi sekitar jam 06.00 Wita, baru mereka dievakuasi karena kejadian itu baru diketahui sama nelayan yang melintas. Ada juga yang membantu dari anak buah kapal ponton yang lewat,” bebernya.
Menurut Rustan, kapal ponton yang menabrak kapal nelayan tidak menyadari akan kejadian tersebut. Makanya dari pukul 03.00-06.00 Wita, ketiga nelayan hanya bisa berpegangan sambil menunggu adanya kapal yang melihat untuk membantunya. “Kita belum tahu nama tongkang itu karena gelap saat kejadian,” imbuhnya.
Ketiga nelayan tersebut sudah berhasil dievakuasi di daerah Tanjung Pasir, Kelurahan Mamburungan. Untuk menindaklanjuti kejadian itu, ketiganya sudah melaporkan ke Satpolair Polres Tarakan. Berharap, kapal ponton yang menabrak bisa ditemukan oleh pihak kepolisian dan langsung dipertemukan dengan korban. “Kerugiannya lumayan, karena mesin hilang dan kapal sudah tenggelam,” tuturnya.
Di lain pihak, Kasat Polair Polres Tarakan AKP Kamson Sitanggang membenarkan adanya aduan yang diterima terkait kejadian tersebut. Saat ini pihaknya masih melakukan pendalaman terhadap kronologis kejadian tersebut. “Ini masih kita cek dulu, seperti apa kronologis kejadiannya,” singkatnya. (sas/uno)