WARGA binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Tarakan mendapat jatah vaksin Covid-19. Namun ada beberapa warga binaan yang tidak dapat divaksin, karena terkendala tidak memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP).
Kepala Lapas Tarakan Yosef Benyamin Yembise melalui Perawat Lapas Tarakan, Liberia Agustina Hutabarat mengatakan, sementara ini masih mendistribusikan 500 dosis vaksin pertama. Tidak hanya warga binaan, pegawai Lapas Tarakan juga disuntik vaksin jenis Moderna. “Ada 20 pegawai yang belum divaksin, sekaligus divaksin di sini. Kami mendapat jatah dari Dinas Kesehatan Tarakan,” terang Liberia, Selasa (14/9).
Mesti saat ini warga binaan di Lapas Tarakan sebanyak 1.335 orang. Namun, 835 warga binaan lain akan dijadwalkan ulang untuk divaksin pertama. Dengan menyesuaikan ketersediaan vaksin dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Tarakan. “Warga binaan harus dapat semua (divaksin),” imbuhnya.
Ia mengakui, kendala dalam pelaksanaan vaksin yakni warga binaan yang tidak memiliki KTP. Saat ini warga binaan yang terdaftar dan mempunyai Nomor Induk Kependudukan (NIK) sekitar 800 orang. “Kalau ada KTP lebih gampang mendaftar. Kalau KTP lama yang masih berlaku, kami ada data dari Disdukcapil Tarakan (Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil),” tuturnya.
Data Disdukcapil, pihaknya peroleh saat Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) beberapa waktu lalu. Makanya, pihaknya akan mendata kembali warga binaan sesuai NIK. Pihaknya akan terus mengusahakan, semua warga binaan mendapat NIK, mesti bukan warga Tarakan.
Berdasarkan pengakukan beberapa warga binaan, KTP tidak dikembalikan oleh aparat penegak hukum saat dilakukan pemeriksaan. Ada juga warga binaan yang memang tidak mau memiliki KTP.
Untuk keluarga pegawai Lapas Tarakan, kata Liberia, belum diprioritaskan mendapat vaksin. Padahal sudah berkoordinasi dengan Dharma Wanita Persatuan Lapas. Bagi warga binaan wanita, hanya sebagian yang divaksin. Sebab, beberapa warga binaan wanita belum cukup masa penyembuhan positif Covid-19 selama tiga bulan.
Lebih lanjut, kata Liberia, pihaknya menemukan adanya Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) usai divaksin. Gejalanya, berupa perut mual dan langsung dibawa ke klinik lapas. “Ada yang sakit jantung dan stroke belum bisa,” ujarnya. (sas/uno)