Apindo Kaltara Berharap Upah Tidak Naik

- Kamis, 23 September 2021 | 15:29 WIB
Peter S
Peter S

TARAKAN–Menjadi agenda rutin Dewan Pengupahan Kabupaten dan Kota setiap menjelang akhir tahun untuk membahas besaran upah tahun depan. Jelang pembahasan, Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Apindo Kaltara Peter Setiawan tidak ingin berspekulasi terkait besarannya.

“Saya enggak berani bicara karena masih dalam pembahasan. Nanti kalau saya bicara tidak betul. Jadi kalau saya lihat sih pergerakannya tidak terlalu signifikan lah,” ujar Peter. Apindo merupakan komponen di dalam dewan pengupahan bersama pemerintah daerah dan serikat pekerja atau serikat buruh. Peter berharap tidak ada kenaikan upah tahun depan, karena masih dalam kondisi pandemi Covid-19. Sebagai contoh, biaya kontainer untuk mengirim produk perikanan keluar negeri sangat mahal. Hal itu dialaminya sendiri sebagai pengusaha cold storage.

“Kalau bisa tetap Pak, karena kondisi sekarang bisa jalan, cuma kadang-kadang seperti udang, ekspor sekarang kontainer luar biasa mahal, dua kali lipat. Sekarang ke Rotterdam itu biasa 7 ribu (kurs USD), sekarang 22 ribu,” ungkapnya. Peter enggan menanggapi nilai UMK yang diberlakukan tahun ini, hanya mengikuti yang menjadi keputusan pemerintah daerah. Namun, jika tahun depan terjadi kenaikan upah, dia memperkirakan kemungkinan perusahaan berat menerapkannya.

Dia mencontohkan seperti teman-temannya sesama pengusaha yang ada di Surabaya pindah ke Nganjuk lantaran UMK yang diterapkan di Kota Pahlawan cukup tinggi, sekitar Rp 4 juta lebih. “Upahnya cuma Rp 1,9 juta di Nganjuk. Bedanya Rp 2,2 juta,” tuturnya.

Jika upah di Tarakan semakin tinggi, dia khawatir dampaknya akan dirasakan karyawan. Pengusaha kemungkinan akan mengambil langkah penghematan, yakni mengurangi karyawan dan menggunakan mesin untuk mengganti tenaga karyawan. Peter menilai, hal itu perlu dipikirkan dengan baik, agar antara perusahaan dan karyawan tetap bisa bekerja. “Kalau tinggi sekali pabrik enggak bisa bekerja, akhirnya pakai mesin, akhirnya pengurangan,” tuturnya.

Terlepas pembahasan upah, Peter mendukung kebijakan PT Pelindo melakukan marger terhadap sejumlah anak perusahaannya. Langkah itu dinilai berdampak baik bagi pengusaha. Dia juga berharap Pelabuhan Malundung menjadi pelabuhan internasional seperti di Singapura. “Pelindo I, Pelindo II, Pelindo III, Pelindo IV akan bergabung, itu bagus sekali. Kalau bisa Pelabuhan Tarakan itu pelabuhan ekspor yang bisa menjadi pelabuhan hub. Karena kalau pelabuhan hub seperti Singapura tidak bisa apa-apa, dia bisa ngatur,” kuncinya. (kpg/mrs/dra/k8)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Pembangunan Tiga PLBN di Kaltara Klir

Senin, 6 Mei 2024 | 17:40 WIB

BPPW Target 6.691 SR Air Bersih di Kaltara

Sabtu, 4 Mei 2024 | 18:15 WIB

Ada Empat Tantangan Pendidikan di Kaltara

Sabtu, 4 Mei 2024 | 15:30 WIB
X