Banjir dan Tanah Longsor Landa Tarakan

- Jumat, 24 September 2021 | 20:37 WIB
TERENDAM BANJIR: Luapan air akibat hujan deras menggenangi pemukiman di Kelurahan Karang Anyar, Kamis (23/9).
TERENDAM BANJIR: Luapan air akibat hujan deras menggenangi pemukiman di Kelurahan Karang Anyar, Kamis (23/9).

TARAKAN – Hujan deras yang mengguyur Kota Tarakan, kemarin (23/9), mengakibatkan beberapa ruas jalan terendam banjir. Dengan ketinggian air rata-rata 30-60 sentimeter. 

Ruas jalan yang terendam banjir, seperti di Jalan Mulawarman dan RE Martadinata. Bahkan, terdapat beberapa daerah pemukiman warga yang terdampak banjir, di Kelurahan Karang Anyar dan Kelurahan Pamusian. 

“Banjirnya tak terlalu tinggi. Kebetulan hujan deras turun ditambah air laut sedang pasang. Jadi tergenang airnya di beberapa titik,” jelas Kepala Bidang Kedaruratan, Logistik, Rehabilitasi dan Rekonstruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tarakan Didit Kurniawan 

Dari pantauan petugas BPBD, akibat banjir yang terjadi belum ada laporan kerusakan fasilitas umum maupun rumah warga. Namun akibat air yang cukup tinggi di badan jalan, sempat membuat para pengendara berhenti dan menunggu air surut. “Setelah hujan agak reda, banjir di beberapa titik juga kita pantau langsung surut,” tuturnya. 

Selain banjir, pihaknya mendapati terjadi tanah longsor di beberapa titik. Lokasi terjadinya longsor memang sudah diprediksi sebelumnya. Sebab pihaknya sudah melakukan pemetaan di daerah rawan longsor. Tanah longsor terjadi di RT 14 dan RT 70 Kelurahan Karang Anyar. 

Akibat longsor yang terjadi, satu rumah di RT 14 Kelurahan Karang Anyar, mengalami keretakan dinding rumah. Usai terkena runtuhan tanah longsor. “Tapi tak sampai kerusakan besar, hanya ada terjadi pergerakan tanah saja,” imbuhnya. 

BPBD tetap memantau daerah rawan banjir dan longsor. Pasalnya, hujan deras masih akan terjadi dalam beberapa pekan kedepan. Selain memantau, pihaknya juga sudah menyampaikan imbauan dan peringatan kepada masyarakat agar selalu waspada cuaca buruk. Terutama wilayah yang rawan terjadi bencana tanah longsor dan banjir. 

“Kita juga kerja sama dengan BMKG Tarakan untuk melakukan pemantauan. Jadi masyarakat selalu waspada, terutama yang membangun rumah di lereng bukit,” pesannya. 

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Tanjung Harapan Kelas III menyampaikan informasi tentang peringatan dini cuaca ekstrem di sejumlah wilayah Indonesia, Kamis (23/9). 

Melalui laman resminya, BMKG memprediksi puluhan wilayah termasuk Kalimantan Utara, Kabupaten Bulungan khususnya Tanjung Selor, berpotensi hujan lebat disertai kilat atau petir dan angin kencang.

Forcester BMKG Tanjung Harapan Sylvi Yulianti membenarkan, bahwa sirkulasi siklonik terpantau di sekitar wilayah perairan barat Filipina. Sirkulasi siklonik membentuk daerah pertemuan dan perlambatan kecepatan angin (konvergensi), yang memanjang di sekitar sirkulasi siklonik tersebut. 

Daerah konvergensi juga terpantau memanjang dari perairan barat Aceh hingga pesisir barat Aceh, serta Kalimantan Timur hingga Kalimantan Utara. Selain itu, dari Sulawesi Tenggara hingga Selat Makassar, dan Papua hingga Papua Barat terpantau terjadi konvergensi yang memanjang.

“Kondisi ini mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar wilayah sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi tersebut,” terangnya. 

Intensitas hujan yang tinggi di pedalaman Kalimantan Utara menyebabkan air Sungai Kayan Bulungan meluap. Sehingga sejumlah kawasan rendah di Tanjung Selor terpantau naik hingga ke jalan raya setinggi mata kaki orang dewasa. Seperti Sabanar Lama, Buluh Perindu, Jalan Cok Ditiro, dan daerah rendah lainnya. (sas/*/nnf/uno)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pembangunan Tiga PLBN di Kaltara Klir

Senin, 6 Mei 2024 | 17:40 WIB

BPPW Target 6.691 SR Air Bersih di Kaltara

Sabtu, 4 Mei 2024 | 18:15 WIB

Ada Empat Tantangan Pendidikan di Kaltara

Sabtu, 4 Mei 2024 | 15:30 WIB
X