Kembangkan Metode Konvensional

- Jumat, 24 September 2021 | 20:54 WIB
METODE KONVENSIONAL: PMI Tarakan melakukan proses pengambilan darah plasma konvalesen dengan metode konvensional dari penyintas, Kamis (23/9).
METODE KONVENSIONAL: PMI Tarakan melakukan proses pengambilan darah plasma konvalesen dengan metode konvensional dari penyintas, Kamis (23/9).

TARAKAN - Upaya mendapatkan darah plasma konvalesen ke depan tidak lagi hanya bergantung pada peralatan apheresis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan.

Palang Merah Indonesia (PMI) Tarakan sedang mengembangkan transfusi darah plasma konvalesen melalui metode konvensional. Upaya itu sedang diujicoba kemarin (23/9) di Markas PMI Tarakan.

Kepala Seksi (Kasi) Penjaminan Mutu PMI Tarakan Ardilla Utari Dewi menjelaskan, metode konvensional ini berbeda dengan menggunakan alat apheresis. Kalau apheresis mesin yang pisah. Darahnya langsung disaring, diambil plasmanya, yang darah merahnya kembalikan ke tubuh. 

“Kalau metode konvalesen, kita ambil totalnya 450cc nanti dilakukan proses pemutaran secara terpisah. Plasmanya diambil 200cc, sisanya dibuat darah biasa,” terang Ardilla. 

Untuk proses pengambilan darahnya, harus selesai dalam waktu 12 menit. Karena lebih dari 15 menit, maka komponen darahnya sudah terpisah. Sedangkan dengan alat apheresis, karena dipisah dengan menggunakan mesin, dibutuhkan waktu 30-45 menit.

Adapun untuk kebutuhan kantong darahnya, tidak sulit untuk mencari stoknya. Saat ini PMI Tarakan baru menyediakan 25 kantong darah. “Jika permintaan meningkat pasti akan pengadaan, cuma tak terlalu sulit untuk mencari. Kita bekerjasama PMI pusat untuk mendapatkan kantong ini,” tuturnya.

Untuk biaya pengambilan darah plasma konvalesen menggunakan metode konvensional, diakuinya lebih murah daripada mendatangkan dari luar kota. Setiap kantongnya Rp 2.330.000. Sedangkan dari luar kota bisa mencapai Rp 2,5 juta. Belum ditambah biaya paking dan lain-lain. 

Adapun data penyitas, pihaknya sudah bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Tarakan. Upaya komunikasi sudah dilakukan dengan penyintas. Meskipun ada yang bersedia dan tidak. Akan tetapi, ia menegaskan tidak semua penyintas Covid-19 bisa mendonorkan darah plasmanya. Tetap harus melewati proses seleksinya. 

Menurutnya, saat ini permintaan darah plasma konvalesen di PMI Tarakan sudah berkurang. Seiring telah beroperasinya mesin apheresis dan kantong darah tersedia di RSUD Tarakan. (mrs/uno) 

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB

Pemkab Nunukan Buka 1.300 Formasi untuk Calon ASN

Kamis, 18 April 2024 | 12:44 WIB

Angka Pelanggaran Lalu Lintas di Tarakan Meningkat

Kamis, 18 April 2024 | 11:10 WIB
X