TANJUNG SELOR–Kelompok Pembudi Daya Ikan (Pokdakan) Selimau Mandiri di Selimau 3, Kelurahan Tanjung Selor Timur, mampu memproduksi 4 ton ikan lele sekali panen per tiga bulan di lahan seluas 1.031 meter persegi. Masih ada lahan seluas 7.068 meter persegi yang bisa dimanfaatkan, dan diprediksi mampu mencapai produksi hingga 11 ton.
Hal itu terungkap dalam panen perdana lele yang dihadiri Bupati Bulungan Syarwani, yang didampingi wakilnya Ingkong Ala. Syarwani mengapresiasi yang sudah dilakukan Pokdakan Selimau Mandiri serta Dinas Perikanan. Terutama konsep dalam satu pokdakan masing-masing anggota memiliki tugas masing-masing. “Jadi tidak perlu banyak pokdakan, yang penting implementasi atau penerapannya di lapangan masing-masing anggota memiliki peran,” jelas Syarwani.
Pokdakan ke depannya juga diharapkan tidak hanya tergantung pada bibit dan pakan subsidi pemerintah, melainkan mampu mengadakan pembibitan dan pakan sendiri, sehingga betul-betul mewujudkan kemandirian. Panen perdana ikan lele Pokdakan Selimau Mandiri merupakan hasil dari program bantuan Dinas Perikanan Bulungan kepada pelaku utama dan pelaku usaha budi daya perikanan, berupa bibit ikan dan pakan.
Sementara itu, Penyuluh Lapangan Oscar menjelaskan, Pokdakan Selimau Mandiri terdiri dari beberapa orang, empat orang pembenih, delapan orang pembesaran, dan satu yang khusus memasarkan. Selain ikan air tawar jenis lele, pihaknya sedang menyiapkan ikan jenis nila dan gurami. “Ke depannya Pokdakan Selimau Mandiri berencana ada kegiatan pengolahan dengan melibatkan ibu-ibu, serta ada koperasi perikanan,” sebutnya.
Adapun kendala dalam produksi ikan air tawar antara lain mortalitas atau tingkat kematian benih ikan yang masih tinggi, pengaruh cuaca serta permintaan yang masih terbatas, meski pasar sudah menjangkau ke Kabupaten Malinau. “Kami berharap nanti Selimau tidak hanya dikenal karena produksi rambutan, tapi juga hasil ikannya,” tutupnya. (kpg/*nnf/dra/k8)