TIDENG PALE – Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya melanjutkan kunjungan kerja di Kalimantan Utara (Kaltara), setelah pada Minggu lalu (3/10) berada di Kabupaten Nunukan.
Senin (4/10), sekira pukul 13.00 Wita, Menteri LHK tiba di Kabupaten Tana Tidung (KTT), untuk meninjau rencana pembangunan pusat mangrove modern. Kedatangan Menteri LHK pun disambut Wakil Bupati KTT Hendrik. “Kami telah merealisasikan lahan mangrove sekitar tiga ribuan hektare. Mangrove inikan besar di Kaltara,” terang Siti.
Namun, lanjut Siti, saat ini masih tahapan proses penyematan nama, bukan mangrove modern. “Jangan bilang mangrove modern. Karena mangrove akan dipetakan terlebih dulu,” ujarnya.
Rencana pembangunan mangrove konsepnya pemulihan sembari dibangun secara ekonomis. Selain rencana pembangunan mangrove, yang jadi perhatian di KTT terkait pembangunan pusat pemerintahan. Yang saat ini, pelepasan lahan 400 hektare masih berproses. Mengingat lahan itu merupakan Hutan Produksi (HP), Hak Guna Usaha (HGU) PT Adindo, yang bakal dijadikan pusat pemerintahan (Puspem).
“Sudah, itu masih berproses. Sudah kita tindaklanjuti dan upayakan secepatnya,” tutur Siti. Berdasarkan perencanaan pemkab, pada tahun 2022 mendatang masuk tahapan peletakan batu pertama. Usai melangsungkan agendanya, sekitar pukul 13.54 Wita, rombongan menteri bertolak ke Tarakan untuk melanjutkan perjalanan. (*/mts/uno)