TANJUNG SELOR – Pengembangan lapangan terbang (Lapter) Binuang, Kabupaten Nunukan sudah memasuki tahap peningkatan landasan pacu (runway) menjadi beraspal.
Perlunya peningkatan runway, karena dinilai selama ini kondisi lapter belum memadai untuk didaratkan pesawat jenis karapan hingga ATR. Pasalnya, landasan lapter tersebut masih berupa tanah dan rumput.
“Ketika sudah peningkatan untuk landasan pacu, minimal yang masuk tipe karapan berkapasitas 19 penumpang,” ujar Kepala Bidang Perhubungan Udara dan Perkeretaapian Dinas Perhubungan (Dishub) Kaltara Andi Nasuha, (4/10).
Peningkatan runway pun dengan melihat ketersediaan anggaran. Mengingat, pembangunan di daerah terpencil berbeda dengan perkotaan. Biaya mobilisasi dan transportasi yang membedakan alokasi anggarannya.
Tahun ini, pusat mengalokasikan anggaran sebesar Rp 32 miliar. Secara bertahap akan dilakukan peningkatan lapter Binuang selama tiga tahun. Artinya, setiap tahunnya akan dianggarkan oleh Pemerintah Pusat.
Berdasarkan hasil MoU, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan membangun fisik bandara dan sisi udara. Lalu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara menyiapkan akses jalan. Pemkab Nunukan, membangun terminal maupun personel yang akan ditempatkan di lapter.
“Pusat juga melihat kondisi daerah. Jadi nanti bersamaan, apalagi itu masih lapter statusnya,” imbuhnya. Pemkab Nunukan telah melaksanakan pelatihan bagi sumber daya manusia (SDM), yang akan ditempatkan di Binuang. (fai/uno)