TARAKAN - Pemberian vaksin kepada pelajar berusia 12 hingga 17 tahun sudah mulai dilakukan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan, sejak sepekan terakhir.
Masyarakat pun antusias untuk mendaftarkan anaknya, agar mendapatkan vaksin. Hal tersebut membuat RSUD Tarakan membatasi jumlah pendaftar, dengan sistem buka tutup pendaftaran.
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama RSUD Tarakan dr Franky Sientoro menjelaskan, ketersediaan vaksin menjadi salah satu pertimbangan sistem pendaftaran dibuka tutup. Dikarenakan stok vaksin yang terbatas.
“Vaksin Sinovac bagi pelajar ini, satu botol untuk dua orang. Biasanya kan sebotol untuk satu orang. Jumlahnya atau stok juga terbatas. Kami khawatir antrenya terlalu panjang, kasihan masih anak-anak harus menunggu,” ujarnya, Senin (4/10).
Dalam pelaksanaan vaksin bagi pelajar, manajemen RSUD Tarakan menyesuaikan stok yang tersedia. Ia meminta masyarakat terus mencoba untuk melakukan pendaftaran hingga bisa mendapatkan nomor antrean.
“Sehari kami usahakan untuk 100 orang, karena berjalan bersamaan juga dengan vaksin dewasa. Kalau usia di atas 17 tahun, menggunakan vaksin Moderna. Sedangkan untuk anak menggunakan vaksin Sinovac,” jelasnya.
Sistem buka tutup ini menyesuaikan jumlah pendaftar yang masuk. Jika jumlahnya sudah mencukupi, pendaftaran akan ditutup dan dibuka kembali setelah pendaftar mendapatkan vaksin.
“Jadi, perencanaannya itu seperti tidak teratur. Karena ditentukan dengan jumlah stok yang ada. Kalau stok diluar kendali kami. Stok dari Dinkes Kaltara, kemudian disalurkan ke Dinkes Tarakan dan RSUD Tarakan,” tuturnya.
Untuk daftar tunggu vaksin dewasa sudah mencapai 11.000 orang. Jumlahnya sudah mulai terurai dan tersisa menjadi 6-7 ribu orang. Diperkirakan jumlahnya akan semakin berkurang, setelah pemberian vaksin dilakukan setiap hari di RSUD Tarakan.
“Kami belum buka antrean Vaksin Moderna untuk dewasa. Nanti kalau jumlah antrean sudah berkurang baru kami buka kembali,” tutupnya. (sas/uno)