MERAUKE - Langkah atlet Anggar Kaltara Muhammad Rasyid terhenti di babak 16 besar pada PON XX Papua 2021. Kaltara harus mengakui keunggulan Jawa Barat di babak 16 besar, dengan skor 6-15 saat berlaga di Aula Archelaus Sai, Kabupaten Merauke, Senin (4/10).
Sebelum melangkah ke babak 16 besar, Kaltara yang tergabung di grup C bersama 5 provinsi lainnya. Yaitu Papua, Jawa Barat (Jabar), Sumatera Selatan (Sumsel), Kalimantan Barat (Kalbar) dan Kalimantan Selatan (Kalsel). Di babak penyisihan, Rasyid mengalami kekalahan empat kali.
Di pertandingan pertama menghadapi tuan rumah Papua, Rasyid kalah dengan skor 1-5. Kekalahan kembali dialaminya setelah ditundukkan atlet Sumsel, Muhammad Irfandi dengan skor telak 0-5. Rasyid sempat bangkit di laga ketiga, saat menghadapi Kalsel.
Pada derbi Kalimantan itu, Rasyid menang mudah dengan skor 5-0. Namun di dua laga terakhir melawan Jabar dan Kalbar, Kaltara tak bisa meraih angka. Bermodalkan satu kemenangan di laga penyisihan, tak bisa membantu Kaltara melaju ke babak 16 besar.
Pelatih Anggar Kaltara Fajar Selamat Mahfuz mengatakan, pertandingan anak asuhnya sangat jauh berbeda dengan latihan atau try out yang sudah beberapa kali dilakukan. Ia menilai, Rasyid belum menunjukkan kemampuan terbaiknya pada saat pertandingan.
“Rasyid ini tipikalnya memiliki demam panggung. Ditambah lagi dengan kondisi pelatih cuma di atas,” terangnya.
Sebelumnya, saat Rasyid bertanding sering didampingi pelatih. Selama babak penyisihan Rasyid tidak didampingi pelatih. Namun di babak 16 besar, barulah pelatih mendampingi. Hal tersebut memberikan dampak bagi atlet. Rasyid sempat terlihat percaya diri saat bertanding.
“Mentalnya harus ditingkatkan dan cara bermain dia (Rasyid) ada yang harus diubah. Karena kita melihat di nasional kekuatan sudah mulai merata,” ujarnya. (adv/sas/uno)