TANJUNG SELOR - Pola pengeluaran merupakan salah satu variabel yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat kesejahteraan penduduk.
Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan Provinsi Kaltara sebesar Rp 1.546.690. Terdiri dari pengeluaran makanan (Rp 743.894) seperti padi-padian, sayur-sayuran dan kebutuhan makan lainnya. Sementara pengeluaran bukan makanan (Rp 801.796) seperti aneka komoditas barang dan jasa, perumahan dan fasilitas perumahan.
“Berdasarkan wilayah tempat tinggal yang dibedakan menjadi wilayah perkotaan dan perdesaan, terdapat perbedaan pola pengeluaran makanan dan bukan makanan,” jelas Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltara Tina Wahyufitri, kemarin Selasa (5/10).
Pada daerah perkotaan, pengeluaran untuk bukan makanan lebih besar daripada pengeluaran makanan. Sementara untuk daerah perdesaan sebaliknya. “Jika kita lihat secara keseluruhan, penduduk Kaltara cenderung menggunakan uangnya untuk memenuhi kebutuhan bukan makanan, dibandingkan kebutuhan makanan,” jelasnya.
Kecenderungan ini menunjukkan masyarakat sudah mulai menggeser pola pengeluarannya. Hal ini menjadi salah satu indikasi kesejahteraan masyarakat di Kaltara mulai meningkat.
Proporsi terbesar untuk kelompok pengeluaran bukan makanan, mencakup perumahan dan fasilitas rumah tangga sebesar 52,56 persen. Dari total pengeluaran kelompok bukan makanan. Proporsi terbesar untuk kelompok pengeluaran makanan, yakni makanan dan minuman sebesar 30,98 persen, dari total pengeluaran kelompok makanan. (*/nnf/uno)