Perlu Dilestarikan

- Kamis, 7 Oktober 2021 | 19:12 WIB
ADAT: Ritual tolak bala merupakan rangkaian kegiatan untuk pelestarian budaya, salah satunya dengan membagikan 1.000 ketupat.
ADAT: Ritual tolak bala merupakan rangkaian kegiatan untuk pelestarian budaya, salah satunya dengan membagikan 1.000 ketupat.

RITUAL adat diakhir bulan Safar menjadi salah satu budaya yang masih dilestarikan di Desa Salimbatu, Kecamatan Tanjung Palas Tengah, Kabupaten Bulungan. Mulai dari ritual tolak bala hingga membagikan 1.000 ketupat.

Pebais Rasa, Petawoy de Bala yang bermakna menjauhkan segala macam bahaya, menjadi tradisi yang patut dilestarikan. Ketua Panita Pelaksana Ilhamsyah menjelaskan, tolak bala ini sangat sakral bagi masyarakat suku Tidung. Bahkan sudah berlangsung turun temurun. Sehingga, generasi yang ada saat ini wajib memperingati setiap tahun di bulan Safar, akhir Arba (akhir bulan) hari Rabu.

“Kegiatan tolak balak akbar ini perdana. Karena bisanya kegiatan dilakukan per kelompok warga di Desa Salimbatu,” ungkapnya, Rabu (6/10).

Selain membagikan ketupat, biasanya dilakukan ritual meniju atau mandi. Namun selama pandemi Covid-19 ini, tidak dilaksanakan ritual tersebut. Sebab, ritual itu mengharuskan masyarakat berkumpul. 

“Ini kita lakukan untuk melestarikan budaya. Sebab, jika tidak dilaksanakan maka lambat laun akan hilang,” ujarnya. Ritual lainnya seperti pembagian 1.000 ketupat memiliki makna, yakni kebersamaan. 

Sementara itu, Kepala Desa Salimbatu Asnawi mengatakan, selain tolak bala, ritual ini juga memiliki makna kebersamaan. Terdapat anggapan bulan Safar itu merupakan bulan nahas. Apalagi, Salimbatu mayoritas muslim. Tradisi ini ada kaitannya dengan sejarah agama Islam. 

Akan tetapi, harus dilestarikan karena merupakan budaya asli Tidung. “Dengan adanya kegiatan hari ini (kemarin, Red) budaya yang ada di Salimbatu bisa lebih dikenal masyarakat luar,” jelasnya.

Ditempat yang sama, Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Bulungan Syafril menyambut positif kegiatan tolak bala. Diharapkan, daerah ini bisa lebih aman dan wabah pandemi Covid-19 bisa segera berakhir.

Ritual tolak bala ini merupakan salah satu budaya yang ada di Bulungan. Ke depanya kegiatan seperti ini bisa berjalan lebih baik lagi. Sehingga generasi muda bisa mengetahui budaya dan agama. (fai/uno) 

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ini Dia Delapan Aksi Konvergensi Tekan Stunting

Kamis, 25 April 2024 | 12:30 WIB

Dewan Negara Malaysia Kagum Perkembangan Krayan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X