Teguran Bagi Pengelola SPBU

- Sabtu, 9 Oktober 2021 | 21:05 WIB
ANTRE: Jeriken plastik berderet di tepi SPBU di Jalan Ladang, untuk mendapatkan BBM jenis Pertalite, Jumat (8/10).
ANTRE: Jeriken plastik berderet di tepi SPBU di Jalan Ladang, untuk mendapatkan BBM jenis Pertalite, Jumat (8/10).

TARAKAN – Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite terjadi di Tarakan sepekan terakhir, membuat Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) dipenuhi antrean jeriken. 

Seperti yang terlihat di SPBU Ladang, Jumat (8/10), jeriken warga berderet di tepi SPBU menunggu diisi. Pemerintah Kota (Pemkot) Tarakan tidak tinggal diam. Dinas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Tarakan sudah menegur pengelola SPBU. Agar tidak melayani sementara waktu, warga yang mengisi BBM dengan jeriken plastik dan mengutamakan kendaraan. 

Ada tiga SPBU yang didatangi aparat penegak peraturan daerah (Perda) ini. Yakni SPBU Jalan Ladang, SPBU Jalan Mulawarman dan SPBU Jalan Kusuma Bangsa. 

“Kami cuma mengingatkan jangan sampai nanti kejadian seperti dulu. Akhirnya terjadi lagi pembatasan, kami minta untuk mengutamakan dulu masyarakat yang berkendaraan. Jangan dilayani dulu yang membeli BBM pakai jeriken,” tegas Kepala Seksi Operasi dan Ketertiban Umum Dinas Satpol PP dan Pemadam Kebakaran Tarakan Marzuki. 

Marzuki juga menegaskan, secara regulasi dilarang membeli BBM menggunakan jeriken plastik. Yang diperbolehkan hanya menggunakan jeriken aluminium. “Sebenarnya Undang-Undang Migas bisa dikenakan, karena dinilai sudah melanggar. Tapikan wewenangnya bukan sama kami dari Pertamina,” tuturnya.

Marzuki enggan berspekulasi akan kemungkinan adanya pengetap yang memanfaatkan kesempatan itu. Satpol PP masih akan memantau dan mencari tahu kebenaran di lapangan, dalam beberapa hari ke depan. 

“Kami baru satu dua hari ini akan memantau. Apa hanya sekadar untuk bensin eceran atau dibawa ke laut,” imbuhnya. 

Marzuki mengakui, memang ada beberapa laporan dari warga yang diterima, mengeluhkan mulai terjadi antrean mengisi BBM di SPBU. Warga takut Pertalite akan sama nasibnya seperti Premium yang dihilangkan di SPBU.  

Rapat membahas stok BBM pun sudah dilakukan. Dari rapat tersebut, Pertamina memastikan Pertalite tidak akan dihilangkan. Kondisi yang terjadi saat ini dampak dari pasokan yang berkurang. 

Terkait kemungkinan menempatkan petugas mengawasi di SPBU, Marzuki belum bisa memastikan. Justru mengharapkan kesadaran pengelola SPBU untuk dapat melaksanakan teguran tersebut. 

“Meminta pihak SPBU sementara dihentikan dulu. Nanti kalau sudah lancar lagi terserah mereka,” imbaunya. 

Sebelumnya, Sales Branch Manager Rayon V Kalimut Azri Ramadan telah menjelaskan kondisi yang terjadi saat ini, karena adanya kendala pengiriman BBM yang terlambat. 

“Kendalanya kapal suplai kita ada keterlambatan dari Balikpapan ke Tarakan,” ujar Azri, Kamis lalu (7/10). Keterlambatan pengiriman BBM dari Balikpapan ke Tarakan, disebabkan kerusakan pada kapal. Namun sudah diperbaiki dan kapal telah berlayar kembali. (mrs/uno) 

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ini Dia Delapan Aksi Konvergensi Tekan Stunting

Kamis, 25 April 2024 | 12:30 WIB

Dewan Negara Malaysia Kagum Perkembangan Krayan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB
X