TANJUNG SELOR – Selama terlaksananya Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) lingkup Pemprov Kaltara, seyogianya diikuti 5.285 peserta.
Namun, Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kaltara telah mencatat 4,471 peserta yang sudah mengikuti SKD. Sementara sisanya 802 peserta yang tidak ada hadir tanpa keterangan dan dinyatakan gugur. Demikian hal tersebut disampaikan Koordinator Seleksi Penerimaan CPNS dan CPPPK Non Guru Kaltara Juliansyah.
Peserta yang dinyatakan gugur sudah tertuang dalam aturan. Karena jika memiliki keterangan, maka pihaknya bisa menjadwalkan ulang peserta tersebut. “Sebelumnya total 826 orang yang tak ikut SKD. Tapi, 24 orang yang melapor tak hadir karena positif Covid. Sehingga, terhadap 24 peserta itu dilakukan penjadwalan ulang untuk ikut SKD,” jelas Juliansyah, kemarin (10/10).
Menurut Juliansyah, selama SKD dilaksanakan setiap sesi peserta tidak penuh. Masih ada peserta yang tidak hadir. Terhadap peserta yang dinyatakan lolos passing grade atau nilai ambang batas, ada aturan.
Meskipun peserta dinyatakan lolos passing grade, belum tentu bisa mengikuti Seleksi Kompetensi Bidang (SKB). Sebab Panselda dan Panselnas melakukan perangkingan dengan mengambil tiga besar per satu formasi.
“Kalau ada 5 pelamar yang lolos passing grade pada satu formasi yang dibuka. Maka dua diantaranya akan gugur, karena hanya diambil tiga peraih nilai tertinggi untuk lanjut ke tahap SKB,” jelasnya.
Untuk sementara ini, nilai tertinggi masih dipegang peserta bernama Rudiansyah dengan total 472 poin. Tertinggi kedua, Vivi Fitriani dengan total 470 poin, Katerima Anggreani BR Sinaga 468 poin, dan Rizki Frilian Budi 465 poin.
“Itu lima tertinggi dan Rudiansyah saat ini yang tak bergeser. Tetap nomor satu dengan nilai tertinggi,” ujarnya. (fai/uno)
