TARAKAN - Bantuan tunai untuk pedagang kaki lima (PKL) dan warung sudah mulai didistribusikan Polres Tarakan sejak pekan lalu. Ada sebanyak 4.500 orang yang menjadi sasaran, sementara yang sudah tersalurkan 534 orang.
“Jadi masih ada kekurangan 3.946 orang. Di gelombang kedua ini, rencana kami akan salurkan sebanyak 495 orang,” terang Kapolres Tarakan AKBP Fillol Praja Arthadira melalui Kasat Binmas Iptu Soelistyo, Kamis (14/10).
Setelah gelombang kedua ini, selanjutnya disalurkan lagi kepada 1.505 orang. Nantinya di gelombang keempat, Polres salurkan sebanyak 1.964 orang hingga jumlahnya sesuai sasaran yakni 4.500 orang.
“Penyalurannya secara bertahap. Karena, kalau dibagikan sekaligus kemungkinan satu minggu tak selesai. Biarpun kita laksanakan dari pagi hari. Penyerahan sejam paling cepat 50 orang,” sebutnya.
Diperkirakan, jika dari pukul 08.00-16.00 Wita jumlah yang tersalurkan bisa sebanyak 350 orang. Sistem penyaringan untuk penerima bantuan ini, berdasarkan Nomor Induk Kependudukan (NIK). Kemudian diverifikasi ke Dinas Perdagangan Koperasi dan UMKM dilanjutkan ke TNI. Karena TNI juga ada penyaluran bantuan serupa. Hal tersebut untuk memastikan penerima tidak dobel menerima bantuan dari instansi lain.
“Nilai bantuannya Rp 1,2 juta per orang. Seperti pedagang gerobak dorong, pedagang sayur, penjual pentol yang gunakan sepeda,” ujarnya.
Bantuan tunai ini, lanjut Soelistyo, dari Presiden yang nilainya Rp 1,2 triliun dibagi dua. Sebesar Rp 600 miliar untuk TNI dan setengahnya diserahkan ke Polri. Dari Rp 600 miliar ini terbagi lagi ke polres-polres, untuk menyalurkan kepada penerima bantuan.
Ia memastikan penyaluran bantuan akan selesai paling lama akhir tahun ini. Pihaknya pun melakukan pencarian calon penerima, dengan menyesuaikan kriteria yang sudah ditetapkan. (sas/uno)
