Perketat Pengawasan Komoditas Pertanian

- Sabtu, 16 Oktober 2021 | 21:05 WIB
PATROLI LAUT: BKP Tarakan dan Ditpolairud Polda Kaltara memeriksa kapal kayu yang memuat barang saat tambat di Pelabuhan Tengkayu I Tarakan, Jumat (15/10).
PATROLI LAUT: BKP Tarakan dan Ditpolairud Polda Kaltara memeriksa kapal kayu yang memuat barang saat tambat di Pelabuhan Tengkayu I Tarakan, Jumat (15/10).

TARAKAN - Kantor Balai Karantina Pertanian (BKP) Kelas II Tarakan bersama Ditpolairud Polda Kaltara lakukan patroli, di perairan Kota Tarakan, Jumat (15/10). 

Dengan menggunakan kapal patroli cepat milik Ditpolairud Polda Kaltara, tim gabungan melakukan pemeriksaan terhadap kapal-kapal yang berpotensi melakukan pelanggaran Karantina. 

“Ini merupakan langkah awal kerja sama antara Ditpolairud Polda Kaltara dengan BKP Tarakan. Dalam mengamankan perairan dan pesisir Kota Tarakan, dari tindak pidana dan pelanggaran karantina. Sehingga ke depannya patroli gabungan akan terus dilakukan secara berkala,” singkat Direktur Polairud Polda Kaltara, Kombes Pol Bambang Wiriawan.

Sementara itu, Kepala BKP Tarakan Akhmad Alfaraby mengatakan, dalam patroli selama dua jam, tim gabungan memeriksa semua kapal yang berpotensi melakukan pelanggaran karantina. Patroli laut merupakan implementasi perjanjian kerja sama antara BKP dengan Polri

“Kami memperketat pengawasan lalu lintas komoditas pertanian yang semakin meningkat. Ditambah lagi, Kaltara berbatasan laut dengan negara Malaysia. Patroli difokuskan untuk menindak kapal-kapal yang kemungkinan membawa hewan, tumbuhan dan produk dari luar negeri melalui jalur tikus,” ungkapnya. 

Selama tahun 2020 hingga Oktober 2021, pihaknya telah menerima serahan hasil tangkapan komoditas pertanian hewan, tumbuhan dan produk yang tidak dilengkapi dokumen persyaratan karantina. Pengungkapan yang diserahkan dari Polri, terutama Ditpolairud Polda Kantara. 

“Kerawanan ini berpotensi sebagai pintu masuknya hama penyakit hewan karantina dan organisme pengganggu tumbuhan karantina. Yang dapat mengancam program kedaulatan pangan negara,” tuturnya. 

Ia menjelaskan, patroli laut bergerak dari dermaga Polairud menyusuri garis pantai. Untuk mengawasi kemungkinan adanya aktivitas bongkar muat. Menurutnya komoditas pertanian wajib periksa karantina di sepanjang perairan laut Tarakan.

Hasil patroli, ditemukan adanya satu unit kapal kayu yang sedang tambat di Pelabuhan Tengkayu I dan terlihat ada aktivitas muat komoditas pertanian. Mulai dari beras sebanyak kurang lebih 2-3 ton dan komoditas lainnya. 

Setelah ditelusuri dan ditanyakan pada ABK (Anak Buah Kapal), pengakuannya beras tersebut berasal dari Tarakan untuk dibawa ke Malinau. Berarti masih antar area dalam satu Provinsi Kaltara. 

Selama patroli, lanjut Ahmad, tidak ditemukan adanya aktivitas bongkar muat komoditas pertanian lain yang mencurigakan. Namun, pihaknya tetap melakukan sosialisasi kepada anak buah kapal. Untuk melaporkan jika membawa komoditas pertanian kepada pejabat karantina pertanian.

Menurut Ahmad, masih banyak yang belum memahami. Bahwa saat membawa komoditas pertanian wajib dilaporkan ke pejabat BKP. Sosialisasi seperti ini diharapkan bisa mengurangi keluar masuknya komoditas pertanian ilegal dan bisa menambah pendapatan Negara. (sas/uno)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Data BPS Bulungan IPM Meningkat, Kemiskinan Turun

Kamis, 28 Maret 2024 | 17:00 WIB

Ombudsman Kaltara Soroti Layanan bagi Pemudik

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:30 WIB

Harus Diakui, SAKIP Pemprov Kaltara Masih B Kurus

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Penanganan Jalan Lingkar Krayan Jadi Atensi

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Jalan Penghubung di Krayan Ditargetkan Maret Mulus

Selasa, 26 Maret 2024 | 13:50 WIB

3.123 Usulan Ditampung di RKPD Bulungan 2025

Selasa, 26 Maret 2024 | 07:00 WIB

Anggaran Rp 300 Juta Untuk Hilirisasi Nanas Krayan

Senin, 25 Maret 2024 | 18:45 WIB
X