TANJUNG SELOR - Bangunan pasar yang berlokasi di Desa Salimbatu, Kecamatan Tanjung Palas Tengah, Kabupaten Bulungan tak difungsikan sejak 2018 silam. Padahal, keberadaannya sangat membantu masyarakat.
Pantauan media ini, pasar tersebut sudah layak ditempati. Namun kondisinya tidak terawat. Kepala Desa (Kades) Salimbatu Asnawi mengungkapkan, ingin mengelola agar bisa kembali difungsikan. Namun masih terkendala status aset bangunan pasar itu sendiri. Sebab, aset masih milik Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM (Disperindagkop-UMKM) Bulungan. Hingga kini belum juga dilimpahkan asetnya ke desa.
“Kondisinya saat ini, sudah tidak ada aktivitas lagi. Penyerahan aset belum dilakukan. Sehingga desa belum bisa mengelola secara mandiri,” terangnya, Minggu (17/10).
Pihak desa menginginkan fasilitas itu bisa dimaksimalkan, terlebih bisa menjadi sumber pendapatan asli desa. Pembahasan lebih lanjut terkait itu belum dilakukan, hanya bisa menunggu serah terima aset dari Disperindagkop-UMKM Bulungan ke desa.
“Keberadaan pasar sangat dibutuhkan masyarakat. Khususnya bagi warga transmigrasi di Desa Tanjung Buka untuk menjual hasil perkebunan maupun perikanan,” tuturnya.
Tidak hanya itu, masyarakat sangat berharap pasar itu bisa berjalan maksimal. Sebab, masyarakat hanya bisa mengandalkan pasar di Tanjung Palas maupun Tanjung Selor dengan kondisi jalan yang rusak. Dikonfirmasi terpisah Plt Kepala Disperindagkop dan UMKM Bulungan Asmuni mengatakan, penyerahan aset sedang dalam proses.
Seperti administrasi yang diproses di Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Bulungan. Diharapkan, tahun ini sudah diserahterimakan ke desa. “Pasar itu memang mati suri. Setelah proses serah terima bisa lebih dimaksimalkan,” harapnya.
Mengingat, letak pasar tidak strategis. Seharusnya, pasar dibangun di tengah pemukiman warga. Namun, ternyata pasar justru dibangun di luar dari pemukiman. (fai/uno)