TARAKAN – Pandemi Covid-19 yang masih melanda Indonesia, tidak melemahkan sektor pengawasan dan penegakkan hukum dari ancaman kegiatan-kegiatan ilegal melalui jalur laut.
Dalam mendukung program Pemerintah Pusat untuk penanganan pandemi dan pemulihan ekonomi nasional. Bea Cukai sebagai community protector senantiasa giat melakukan penguatan pelaksanaan tugas dan fungsinya, secara kontinu terutama melindungi wilayah perairan Indonesia.
Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Bea Cukai (DJBC) Kalimantan Bagian Timur selaku instansi vertikal, yang wilayah tugasnya meliputi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara berkomitmen memperkuat pengawasan atas wilayah perairan agar tetap kondusif. Sejak 18 Oktober hingga dua minggu ke depan, DJBC Kalimantan Bagian Timur bersama Satuan Partoli (Satrol) Pangkalan Utama Angkatan Laut (Lantamal) XIII/Tarakan dan Direktorat Polisi Perairan dan Udara (Ditpolairud) Polda Kaltara mengaktualkan sinergi dengan operasi patroli laut.
“Konsep patrolinya terkoordinasi. Baik dari jajaran TNI AL, Direktorat Polairud Polda Kaltara dan Bea Cukai. Sehingga interaksi dan sinerginya di dalam pelaksanaan operasi di laut, kita akan terhubung. Baik secara informasi maupun pelaksanaan jika ada sasaran dan lakukan penangkapan,” terang Kepala Bidang Penindakan dan Penyidikkan DJBC Kalimantan Bagian Timur Zaini Rokhman, Kamis (21/10).
Menurut Zaini, operasi ini menyasar pelanggaran perbatasan. Seperti penyeludupan serta tindak pidana kejahatan lintas negara lainnya. Adapun dipilihnya perairan Kaltara sebagai lokasi operasi, karena merupakan perairan perbatasan Indonesia dan bebeberapa negara tetangga. Sehingga menjadi prioritas pihaknya untuk dilakukan pengawasan.
“Penguatannya tentu di perairan Kaltara. Karena pintu masuk untuk di kawasan Indonesia Tengah dan Timur, sebagian besar ada di alur laut kita yang ALKI II di laut Sulawesi dan perairan Kaltara,” tuturnya.
Meskipun periode operasi hanya dua minggu, Bea Cukai akan melanjutkan operasi hingga akhir tahun. Untuk mengantisipasi ancaman tindak kejahatan menjelang Natal dan Tahun Baru.
Satrol Lantamal XIII/Tarakan mendukung penuh operasi ini, dengan menurunkan sejumlah armada baik kapal cepat maupun kapal perang. “Kita mengerahkan dari Lantamal ada kapal Angkatan Laut, Patkamla dan Sea Rider. Sesuai dengan sektor yang sudah diberikan,” ujar Komandan Satrpol Lantamal XIII/Tarakan Kolonel Laut (P) Sahatro Silaban.
Ia menilai pelanggaran di perairan Kaltara masih ada, akan tetapi tidak terlalu signifikan. Karena itu, pihaknya bersama Bea Cukai melaksanakan tugas masing-masing dengan target yang diberikan. (mrs/uno)