TANJUNG SELOR - Lembaga Pengelola Proyek Badan Internasional Forum Budaya Warisan Dunia (LPP BIFBWD) telah meresmikan percobaan Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya (PJUTS), di Tanjung Rumbia, Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan.
Peresmian tersebut pun dihadiri Gubernur Kaltara Zainal Arifin Paliwang, Wagub Kaltara Yansen TP, Forkominda Kaltara dan Bulungan. PJUTS yang akan dipasang untuk 24.000 titik yang direncanakan. Dari jumlah tersebut, yang siap dikerjakan sebanyak 8.000 titik.
“Hari ini (kemarin, Red) kita lakukan percontohan pembangunan PJUTS. Sebanyak 10 tiang kita pasang dan diresmikan,” ungkap Ketua Panitia Hasyim Wahid yang juga anggota LPP BIFBWD Wilayah Kaltara, kemarin (27/10).
Menurutnya, PJUTS ini modern dengan biaya pemasangan 10 titik serta biaya yang dikeluarkan merupakan bantuan dari LPP BIFBWD. “Ini salah satu program Presiden RI Joko Widodo yakni Indonesia terang,” imbuhnya.
Hal senada pun diungkapkan Perwakilan DPP LPP BIFBWD Ikhsan. Kehadiran pihaknya sekaligus untuk silaturahmi dengan masyarakat Kaltara. Setelah ini, pihaknya akan menyalurkan dan memasang hibah PJUTS di setiap kabupaten dan kota di Kaltara.
“Masing-masing 5.000 unit untuk kuotanya. Nanti disesuaikan dengan kebutuhan. Kita harap dukungan dari semua pihak, lampu ini bisa dijaga dan dipelihara masyarakat agar bermanfaat,” pinta Ikhsan.
TELAH DIRESMIKAN: Gubernur Kaltara Zainal Arifin Paliwang (putih) berfoto bersama jajaran LPP BIFBWD usai meresmikan PJUTS, Rabu (27/10).
Sementara itu, Koordinator Wilayah (Korwil) LPP BIFBWD Kaltara H Joko Eko Purwanto mengakui telah memiliki 13 rekomendasi dan itu masih kurang untuk dihibahkan.
“Naskah hibah ke Bupati dan Wali Kota dikejar. Kita hibahkan PJUTS ini ke kabupaten dan kota se Kaltara,” terangnya.
Target 24.000 titik yang direncanakan, itu dipasang secara bertahap. Antara daerah satu dan lainnya akan disesuaikan. Maksimal, dala kurun waktu tiga bulan terealisasi dengan total 1.000 titik tiap daerah. Namun ada sedikit kesulitan, yakni memenuhi kebutuhan PJUTS di wilayah perbatasan dan pedalaman.
“Khusus Krayan sedikit sulit. Memang Gubernur minta diprioritaskan di perbatasan. Jadi harus kita pikirkan pengiriman ke sana. Apakah dikirim langsung atau melalui Malaysia,” tuturnya.