Sabri Mundur dari FPTI Kaltara

- Kamis, 28 Oktober 2021 | 16:49 WIB
MENGUNDURKAN DIRI: Penampilan atlet panjat tebing Kaltara, Sabri saat berlaga di PON XX Papua, beberapa waktu lalu.
MENGUNDURKAN DIRI: Penampilan atlet panjat tebing Kaltara, Sabri saat berlaga di PON XX Papua, beberapa waktu lalu.

TARAKAN – Sabri yang merupakan atlet panjat tebing Kaltara, mengundurkan diri dari Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Kaltara.

Pengunduran diri Sabri terjadi pada 15 Oktober lalu. Saat dikonfirmasi, Sabri membenarkan sudah mengajukan surat pengunduran diri tersebut.

Meski sudah mengajukan surat untuk mengundurkan diri. Namun Sabri menyatakan masih siap membela Kaltara, apabila adanya pembinaan jangka panjang yang dilakukan di Kaltara. “Saya tak akan mengundurkan diri dari Kaltara, kalau latihan jangka panjang ada untuk persiapan Pra PON dan PON ke depannya,” ujarnya, Rabu (27/10).

Bahkan Sabri siap mempertimbangkan untuk kembali menarik surat pengunduran dirinya. Asalkan keinginannya agar pembinaan atlet dalam jangka panjang mampu dilakukan. Menurutnya, prestasi atlet tidak bisa didapatkan dalam waktu yang singkat. Perlu adanya pembinaan jangka panjang yang harus dilakukan.

“Jadi DKI Jakarta, Jawa Barat dan Kaltim yang tawarkan. Mereka tawarkan adanya persiapan jangka panjang dan tak tunggu pertandingan baru persiapan,” jelasnya.

Selama ini untuk perhatian Pemprov Kaltara kepada atlet sudah cukup baik, khususnya dalam penganggaran. Hanya saja, dukungan menyiapkan sarana prasarana yang ia nilai belum mendapat perhatian.

“Saya sudah ngomong pengennya training center (TC) yang cukup lama. Kalau anggaran cukup. Kalau kita ini tak terlalu butuh uang. Ketua KONI atau pak Gubernur datang lihat kita latihan, itu sudah cukup memberikan motivasi,” harapnya.

Sementara itu, Sekretaris Umum Pengurus Provinsi (Pengprov) FPTI Kaltara Kamaruddin mengakui selama ini perhatian pemerintah kepada Sabri sudah cukup baik. Salah satunya, saat ini Sabri sudah menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) setelah meraih medali perak nomor estafet putra di ajang Asian Games 2018 lalu. “Dia jadi PNS itu hasil dari rekomendasi KONI juga,” ujarnya.

Bahkan, semua hak yang didapatkan Sabri saat menjalani TC sebelum PON XX Papua, sudah diberikan langsung. Sabri mendapatkan uang TC dari KONI Kaltara selama 7 bulan penuh dan uang suplemen. “Semua uang itu masuk rekeningnya tanpa melalui cabor,” tuturnya.

Menanggapi pernyataan Sabri, bahwa TC yang dilakukan di Kaltara cukup singkat. Kamaruddin menyatakan, harusnya tidak memutuskan semangat Sabri untuk menjalani latihan. Apalagi pihaknya mengakui anggaran TC, sempat telat saat proses pencairan. “Fasilitas juga walaupun tak semua kita akomodir. Tapi ada yang kita akomodir beberapa sarana,” imbuhnya.

Terkait dengan surat pengunduran diri dari FPTI Kaltara, ia menegaskan tidak akan menghalangi niat Sabri tersebut. Akan tetapi, pihaknya masih akan mempelajari surat tersebut dan akan melaporkan kepada KONI Kaltara. “Nanti saya laporkan ke Ketua FPTI. Jika ketua mengatakan lepas, maka akan kita lepas,” tutupnya. (sas/uno)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Nur Anisa Hasrat Berikan yang Terbaik

Senin, 22 April 2024 | 13:45 WIB

Layar Kaltim Pantang Terlena

Senin, 22 April 2024 | 12:45 WIB

Menang di Shanghai, Ini Kata Max Verstappen

Senin, 22 April 2024 | 10:10 WIB

Tinjau Langsung Perkembangan Atlet

Sabtu, 20 April 2024 | 17:10 WIB

Serasa Membalap di Atas Es

Sabtu, 20 April 2024 | 14:35 WIB

“Bukan Saya yang Indisipliner”

Jumat, 19 April 2024 | 16:00 WIB

KBL Kembali Digulirkan Akhir Pekan Ini

Jumat, 19 April 2024 | 15:00 WIB

Ingin Gelar Kejuaraan Paralayang Dunia di Kotabaru

Jumat, 19 April 2024 | 14:30 WIB

Karate Fokus Mengasah Psikis

Selasa, 16 April 2024 | 11:30 WIB

Duka Olahraga Kaltim, Polo Berpulang

Selasa, 16 April 2024 | 10:50 WIB
X