Gunakan Anjing Pelacak

- Rabu, 3 November 2021 | 15:11 WIB
CEGAH NARKOBA: Sebagai upaya memerangi penyalahgunaan narkoba, KPPBC Nunukan melibatkan anjing terlatih unit K9.
CEGAH NARKOBA: Sebagai upaya memerangi penyalahgunaan narkoba, KPPBC Nunukan melibatkan anjing terlatih unit K9.

KANTOR Penindakan dan Pengawasan Bea Cukai (KPPBC) Nunukan melibatkan anjing terlatih unit K9. Yang merupakan milik Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kalimantan Bagian Timur, bernama Bongo untuk antisipasi peredaran gelap narkoba.

Operasi cegah tangkal narkoba di perbatasan RI – Malaysia ini, berlangsung seminggu dan menyasar sejumlah pelabuhan tradisional. Meliputi, Dermaga Sei Pancang, Lallo Sallo dan Aji Kuning Pulau Sebatik, dan berlanjut di Pos Gabungan Satgas Indonesia Malaysia di Seimanggaris.

“Operasi yang dilakukan mulai 27-31 Oktober lalu ini melibatkan unsur Satgas Marinir dan Satgas Pamtas Yonarmed 18/ Komposit. Agar masyarakat perbatasan tahu, Bea Cukai selalu hadir untuk mendukung fungsi sebagai community protector khususnya penindakan narkotika,” terang Kepala Seksi Pengawasan dan Penindakan (P2) KPPBC Nunukan Sigit Trihatmoko, Selasa (2/11).

Sigit menegaskan, Unit Anjing Pelacak Bea Cukai (K-9) menjadi salah satu alat pengawasan yang cukup efektif. Dalam mendeteksi narkotika dan psikotropika. Operasi kali ini hanya melibatkan seekor anjing jenis Lambrador bernama Bongo. Bongo memiliki indera penciuman yang tajam dan sifatnya dinamis.

Setiap menjalankan tugasnya, Bongo akan mengendus aroma narkoba dalam barang bawaan pelintas batas. Jika mendapati aroma mencurigakan atau senyawa amphetamine atau methamphetamine, anjing tersebut akan bereaksi khusus yang dapat dimengerti pawangnya. 

Bongo tidak akan menggonggong keras atau menggigit orang yang dicurigai. Melainkan hanya akan duduk diam di barang bawaan tersebut. 

“Unit K9 menjadi salah satu tools untuk mendeteksi adanya narkotika, yang kemungkinan melewati perbatasan, baik darat maupun laut. Dalam waktu seminggu beroperasi, kita belum mendapatkan adanya barang terlarang yang masuk ke Indonesia,” beber Sigit.

Bea Cukai Nunukan menyadari, penyalahgunaan narkotika merupakan kejahatan besar. Sehingga perang terhadap bahan adiktif ini sangat mendesak, demi menyelamatkan generasi penerus bangsa. 

“Program cegah tangkal narkoba di perbatasan RI Malaysia dengan K9, merupakan program rutin. Yang menjadi atensi dan model pelacakan bagi peran aktif KPPBC Nunukan memerangi narkoba,” ujarnya. (*/lik/*/viq/uno)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Data BPS Bulungan IPM Meningkat, Kemiskinan Turun

Kamis, 28 Maret 2024 | 17:00 WIB

Ombudsman Kaltara Soroti Layanan bagi Pemudik

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:30 WIB

Harus Diakui, SAKIP Pemprov Kaltara Masih B Kurus

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Penanganan Jalan Lingkar Krayan Jadi Atensi

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Jalan Penghubung di Krayan Ditargetkan Maret Mulus

Selasa, 26 Maret 2024 | 13:50 WIB

3.123 Usulan Ditampung di RKPD Bulungan 2025

Selasa, 26 Maret 2024 | 07:00 WIB

Anggaran Rp 300 Juta Untuk Hilirisasi Nanas Krayan

Senin, 25 Maret 2024 | 18:45 WIB
X