Dorong Pariwisata Tarakan Menggeliat Melalui Vaksinasi

- Selasa, 9 November 2021 | 11:14 WIB
LAKSANAKAN VAKSINASI: Pelaksanaan vaksinasi yang difasilitasi Kemenparekraf di kawasan wisata Pantai Amal Tarakan, Senin (8/11).
LAKSANAKAN VAKSINASI: Pelaksanaan vaksinasi yang difasilitasi Kemenparekraf di kawasan wisata Pantai Amal Tarakan, Senin (8/11).

TARAKAN – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) turut membantu percepatan capaian vaksinasi di Kota Tarakan dengan melaksanakan vaksinasi.  

Bahkan, Kemenparekraf turun tangan langsung dengan mendistribusikan 1.000 dosis kepada warga di sekitar lokasi wisata Pantai Amal. Ini dimaksudkan untuk rangka mendorong geliat pariwisata di Bumi Paguntaka. Vaksinasi dilaksanakan hingga Selasa (9/11).

“Kenapa dilaksanakan di destinasi pariwisata sebagai ikonnya kota Tarakan? karena memang kita ini mau berwisata ke salah satu destinasi yang paling bagus, kebetulan di Amal,” ujar Koordinator Area Kalimantan Kemenparekraf Widayanti Bandia.

“Jadi atas izin pak wali kota walaupun belum diresmikan akhirnya kami bisa memanfaatkan pantai amal ini untuk central vaksin dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif,” sambungnya saat ditemui awak media di lokasi kegiatan, Senin (8/11).

Vaksinasi ini merupakan rangkaian vaksinasi yang digelar Kemenparekraf di beberapa daereah pariwisata di Indonesia. Sebelumnya telah digelar di Gorontalo, Ambon, Mandalika Nusa Tenggara Barat dan Danau Toba Sumatera Utara.

Khusus di Tarakan, menurut Widayanti, merupakan  yang pertama di gelar di Kemenparekraf di Kalimantan. Dipilihnya Tarakan karena dinilai lebih siap dari daerah lainnya, yang ditunjang dengan stok vaksin yang cukup.

“Karena kesiapan vaksin, ternyata beberapa daerah vaksinnya belum drop lagi. Tarakan sangat banyak sekali dan mereka menargetkan untuk 100 persen. Akhirnya begitu Tarakan sudah siap kami siap memilih untuk di Tarakan,” tuturnya.

Disinggung rencana Pemkot Tarakan menggelar Iraw Tengkayu tahun ini, Widayanti menilai perlu kesiapan matang terkait penerapan protokol kesehatan. Karena Pemerintah Pusat memperkirakan gelombang ketiga bakal terjadi pada momentum Natal dan Tahun Baru.

“Karena dikhawatirkan nasional itu Natal dan dan Tahun Baru akan terjadi lonjakan. Itu mungkin perlu pertimbangan. Jadi kalau kepastiannya, mungkin perlu digodok kesiapan, apakah mungkin vaksinnya sudah 80 persen lalu prokesnya bagaimana, itu juga mungkin perlu dipertimbangkan,” tuturnya.

Sementara itu, Wali Kota Tarakan Khairul membeberkan, kasus Covid-19 di Tarakan sudah melandai sejak 2 bulan terakhir. Akan tetapi Kota Tarakan baru turun level PPKM sejak tiga minggu lalu. Persoalannya karena capaian vaksinasi yang belum mencapai target.

“Salah satu penyebabnya adalah vaksinasi. Kami pada posisi kira-kira tiga minggu yang lalu, posisi kita masih di angka 35 persen. Memang persoalannya karena stok vaksinnya yang memang terbatas,” beber Khairul dalam sambutannya.

Namun dalam tiga minggu terkahir, Tarakan mampu merealisasikan capaian 70 persen. Ini terjadi setelah menerima stok vaksin cukup banyak sekira 64 ribu dosis.

Khairul memimpin langsung gerakan vaksinasi massal dengan mengkolaborasi seluruh stake holder terkait, termasuk organisasi profesi, dinas-dinas terkait. Pelaksanaannya pun dilaksanakan di luar ruangan.  

“Alhamdulillah dengan gerakan 3 minggu itu, pada tanggal 5 November persis jam 12 di dashbort-nya Kementerian Kesehatan kita sudah mencapai 70,8 persen,” tuturnya.

Halaman:

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pemkab Nunukan Buka 1.300 Formasi untuk Calon ASN

Kamis, 18 April 2024 | 12:44 WIB

Angka Pelanggaran Lalu Lintas di Tarakan Meningkat

Kamis, 18 April 2024 | 11:10 WIB
X