43 Jiwa Mengungsi

- Selasa, 9 November 2021 | 16:22 WIB
KOBARAN API: Musibah kebakaran yang terjadi di pemukiman padat penduduk di Jalan Cik Ditiro RT 21 Nunukan, Minggu malam (7/11) sekitar pukul 19.45 wita.
KOBARAN API: Musibah kebakaran yang terjadi di pemukiman padat penduduk di Jalan Cik Ditiro RT 21 Nunukan, Minggu malam (7/11) sekitar pukul 19.45 wita.

MUSIBAH kebakaranmelanda pemukiman padat penduduk di Jalan Cik Ditiro RT 21 Nunukan, Minggu malam (7/11) sekitar pukul 19.45 wita. Akibat peristiwa itu, 4 bangunan ludes terbakar, termasuk sebuah rumah kontrakan 4 pintu.

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Nunukan Rachmaji Sukirno mengatakan, mengerahkan 8 armada untuk memadamkan api yang membakar rumah tinggal milik Abdul Rauf (60), Larrang (55), Iwan (40) dan Landire (40).

“Dari investigasi di lapangan, kebakaran di lahan seluas 21 x 20 meter ini diduga akibat korsleting listrik,” terangnya, Senin (8/11).

Rachmaji memperkirakan sumber api berasal dari rumah milik Iwan. Salah seorang warga yang menjadi pelapor peristiwa ini, Rahman, sempat lakukan upaya pemadaman menggunakan Apar. Sayangnya, api tak terkendali dan dengan cepat menjalar ke rumah warga lainnya. Hasil ini juga dikuatkan dari keterangan salah seorang korban, sekaligus saksi mata kejadian, Yanti (25).

Wanita mungil penghuni salah satu kontrakan di Porsas merasa yakin, penyebab kebakaran diduga korsleting listrik.

“Waktu kejadian, saya sedang menyusui anak. Saya mencium bau kabel terbakar dari rumah sebelah. Begitu saya coba lihat sumber bau, tiba-tiba terlihat api membesar. Saya langsung keluar berlari menggendong anak saya. Padahal saat itu hanya mengenakan pakaian dalam saja, saking paniknya,” kata Yanti.

Di tengah kepanikan tersebut, Yanti menitipkan anaknya, Yulius (1,5) kepada tetangganya. Ia berusaha kembali masuk ke rumah kontrakannya dan menyelamatkan sejumlah surat berharga miliknya.

“Bagian bahu dekat dada saya terbakar dan melepuh. Sempat saya menelpon suami yang sedang melaut, mengabarkan musibah itu. Suami bilang yang penting saya dan anak selamat saja,” ujarnya.

Terpisah, Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nunukan Hasan mencatat ada 4 rumah termasuk sebuah kontrakan yang ludes akibat amukan si jago merah.

Ada 14 Kepala Keluarga (KK) yang terdata dengan 43 jiwa, termasuk anak-anak dan balita. “Perkiraan sekitar Rp 1,28 miliar kerugiannya,” katanya. Pemerintah daerah sudah melakukan penanganan terhadap korban kebakaran tersebut. Petugas mendirikan tenda sebagai rumah penampungan sementara, bagi para korban. Khususnya yang tidak memiliki keluarga dan tidak ada tempat menumpang.

“Kita lakukan pendataan dan pemenuhan logistik bagi para korban. Tenda akan berdiri selama tujuh hari, dengan jaminan kebutuhan mereka terpenuhi. Saat ini logistik mulai berdatangan,” tutupnya. (*/lik/*/viq/uno)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pemkab Nunukan Buka 1.300 Formasi untuk Calon ASN

Kamis, 18 April 2024 | 12:44 WIB

Angka Pelanggaran Lalu Lintas di Tarakan Meningkat

Kamis, 18 April 2024 | 11:10 WIB

Eks Ketua KPU Kaltara Bulat Maju Pilkada Bulungan

Jumat, 12 April 2024 | 11:00 WIB

Bupati Bulungan Ingatkan Keselamatan Penumpang

Kamis, 11 April 2024 | 16:33 WIB
X