TARAKAN–Korban diduga tenggelam pada Senin (8/11) lalu, Bukeng sudah ditemukan sekitar pukul 09.30 Wita (10/11). Ditemukan dengan kondisi meninggal, jauh dari tempat kejadian perkara (TKP) di antara Sungai Tubu dan Sungai Mentarang.
Kapolsek Mentarang Ipda Maruli Gultom mengatakan, awalnya ketiga korban, yakni Lionardo, Bukeng, dan Jefrianus hendak pulang ke Desa Singai setelah menghadiri pesta pernikahan keluarga di Long Berang sekitar pukul 15.00 Wita, Senin (8/11) lalu. Tiba di Sungai Mentarang Giram Ruit, perahu yang ditumpangi mengalami masalah.
"Korban tidak bisa mengendalikan perahunya, akhirnya menabrak batu. Hingga menyebabkan perahu pecah. Korban Lionardo dan Jefrianus bisa langsung berenang dan menepi ke sungai. Tapi Bukeng terbawa arus. Bukeng dan Lionardo itu suami-istri," tegasnya. Kedua keluarga yang selamat sempat mencari Bukeng di sekitar sungai, namun tidak ditemukan. Hingga akhirnya kedua korban melapor ke Polsek Mentarang untuk meminta bantuan.
Dengan dibantu masyarakat dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Malinau, korban akhirnya ditemukan sekitar pukul 09.00 Wita di antara Sungai Tubu dan Sungai Mentarang.
"Akhirnya korban langsung diserahkan untuk disemayamkan di rumah duga. Keluarga korban tidak berkenan untuk dilakukan autopsi. Karena sudah jelas kecelakaan sungai, dan disaksikan suami dan keluarga korban," ungkapnya. Kedua korban selamat dalam kondisi sehat. Namun, korban Lionardo mengalami cedera ringan di kaki. Sementara kondisi korban meninggal belum dilihat secara langsung. "Korban saat itu diantar menggunakan perahu ke Desa Singai dan disemayamkan di rumah duka," ungkapnya.
Sementara itu, Koordinator BPBD Tarakan Dedi Harianto mengatakan, dalam pencarian tidak menemukan kendala. Cuaca cerah memudahkan dalam proses pencarian. "Kondisi korban meninggal dalam keadaan utuh. Tidak ditemukan luka-luka," singkatnya. (kpg/sas/dra/k8)
