Pengirim Sabu Asal Nunukan Masih Buron

- Sabtu, 13 November 2021 | 14:08 WIB
PEMUSNAHAN SABU-SABU: Sabu seberat 3 kg dimusnahkan di hadapan tersangka di area terminal lama Bandara Juwata Tarakan, Jumat (12/11). (SEPTIAN ASMADI/HRK)
PEMUSNAHAN SABU-SABU: Sabu seberat 3 kg dimusnahkan di hadapan tersangka di area terminal lama Bandara Juwata Tarakan, Jumat (12/11). (SEPTIAN ASMADI/HRK)

TARAKAN-Meski sudah mengamankan barang bukti, namun masih ada kendala, terkait dugaan keterlibatan pria asal Kabupaten Nunukan berinisial ED yang kini masih buron.

"Kasus narkoba kita kebut. Hanya kendalanya, pengirim sabu melalui jasa pengiriman (berinisial ED) masih kami lakukan pengejaran. Kami juga sudah menerbitkan DPO (daftar pencarian orang)," jelas Kepala BNNP Kaltara, Brigjen Pol Samudi, Jumat (12/11).

Sebelum mengetahui dugaan keterlibatan ED, pihaknya melakukan penyelidikan dengan cara control delivery sabu kepada penerima berinisial BR di Parepare, Sulawesi Selatan, sehingga barang yang sudah diamankan BNNP Kaltara sudah diketahui ED.

"Kemungkinan ED ini sudah tahu. Sehingga, sebelum tim kami ke Nunukan, ED sudah melarikan diri. Tapi kami akan terus berupaya untuk melakukan pengejaran untuk mengamankan ED," tegasnya.

Saat digeledah di rumah ED di Nunukan, istrinya tidak mengetahui keberadaan sang suami. Namun, barang berupa ban dalam motor yang sama dengan barang yang dikirim, ditemukan di rumah ED. "Dugaan ED lari ke Malaysia atau masih di Indonesia akan kami pantau terus," ungkapnya.

Modus yang dijalankan, lanjut Samudi, baru pertama kali dijalankan oleh komplotan pengedar sabu ini. Dengan cara melilit sabu ke ban dalam sepeda motor. Setelah itu mengirimkan sabu melalui jasa pengiriman.

Ternyata petugas kargo Bandara Juwata Tarakan melihat benda mencurigakan saat melintasi mesin x-ray. Pengirim sabu menuliskan pengiriman barang berupa sparepart sepeda motor. "Dengan kecurigaan ini, petugas bandara langsung menginformasikan kepada kami," tuturnya.

Sementara dua tersangka, HN dan BR merupakan warga Parepare, Sulawesi Selatan. Keduanya tidak pernah menginjakkan kaki di Kaltara dan hanya berkomunikasi dengan warga binaan Lapas Parepare, Rizal melalui sambungan telepon.

Lebih lanjut, kata Samudi, Rizal menyebut mengendalikan dan mengatur semua pengiriman hingga transaksi sabu. Namun, Rizal dinyatakan meninggal dunia oleh petugas lapas setelah dilakukan interogasi awal oleh BNNP Kaltara. Padahal saat diperiksa, kondisi Rizal dalam keadaan sehat. "Tidak sakit dan tidak dituntun. Hanya beberapa jam saja usai dilakukan interogasi, Rizal meninggal dunia," bebernya. (sas/luc/k16)

 

 

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X