TARAKAN - Berada di jalur perbatasan, membuat Kalimantan Utara sangat rawan terhadap penyelundupan barang ilegal. Aparat penegak hukum pun dituntut bekerja lebih ekstra, untuk meminimalisir upaya penyelundupan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab.
Komandan Satrol Lantamal XIII Tarakan Kolonel Laut (P) Sahatro Silaban menegaskan, akan meningkatkan patroli di wilayah yang rawan penyelundupan. Terlebih pihaknya sudah beberapa kali mengagalkan penyelundupan barang terlarang, seperti narkotika. Wilayah perairan merupakan jalur rawan yang digunakan para pelaku, untuk melakukan penyelundupan.
“Kondisi ini banyak dimanfaatkan para pelaku kegiatan ilegal, termasuk penyelundupan narkoba,” jelasnya, Senin (22/11).
Pihaknya berharap adanya sinergitas semua aparat hukum TNI/Polri dan instansi terkait. Untuk bisa meminimalisir peredaran barang terlarang. Pihaknya akan lebih serius terhadap penegakan hukum terhadap pelanggaran di laut, khususnya peredaran narkoba.
“Dari kita sudah ada beberapa tindakan yang dilakukan. Untuk narkoba di tahun ini, ada dua perkara yang berhasil kita ungkap,” bebernya.
Selain akan menindak kegiatan penyelundupan barang ilegal di laut. Salah satunya dengan meningkatkan patroli di perairan Kaltara. “Khusus kalau peredaran narkoba dan miras, kita tidak ada ampun. Kita serius bersama dengan aparat lainnya,” imbuhnya.
Menurutnya, selain jalur laut yang berbatasan dengan negara Malaysia. Terdapat juga sungai-sungai di Kaltara yang kerap kali menjadi jalur tikus bagi para pelaku. “Kita menduga penyeludupan masih ada, karena di bagian utara berbatasan langsung dengan negara tetangga,” tuturnya. (sas/uno)