PEMERINTAH Kabupaten (Pemkab) Nunukan mempercepat lelang untuk Subsidi Ongkos Angkut (SOA) penumpang pesawat rute Nunukan–Krayan.
Kebijakan tersebut untuk menjamin keberlanjutan penyediaan transportasi bagi dataran tinggi Krayan, yang memang hanya bisa ditempuh dengan jalur udara dari pusat pemerintahan Nunukan. Langkah percepatan lelang diperlukan, demi jaminan penerbangan tetap ada menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru).
“Kita sudah meminta rekomendasi untuk percepatan lelang. Penerbangan SOA akan dilelang Desember ini, mendahului pengesahan anggaran APBD 2022,” terang Kepala Bagian Ekonomi Sekretariat Pemkab Nunukan Mukhtar, Kamis (25/11).
Nilai anggaran lelang untuk SOA penumpang tahun 2022 sebesar Rp 6,864 miliar. Dengan estimasi penerbangan 4 kali seminggu atau 192 flight setahun.
“Perkiraan masih sama nilainya dengan tahun lalu. Harga tiket subsidi Rp 455 ribu, kalau regular hampir sejuta,” sebut Mukhtar.
Ia tidak menampik saat ini SOA untuk barang telah habis sejak akhir Oktober lalu. Namun hal tersebut masih bisa dikafer, dengan penerbangan penumpang melalui pembatasan barang kebutuhan yang sedikit meringankan.
Kondisi Krayan memang menjadi sebuah masalah yang butuh solusi jangka panjang. Sampai saat ini, masyarakat pegunungan yang berbatasan darat langsung dengan negeri Jiran masih bergantung dengan penerbangan perintis bersubsidi.
Pesawat jenis Cessna Caravan dan Twin Otter dari maskapai Susi Air, selama ini terus melayani penerbangan ke wilayah dengan kondisi landasan yang minimalis. Pesawat tersebut menjadi alternatif, karena mampu mendarat di landasan berumput atau berkerikil serta jarak landasannya sejauh 600 meter.
“Saat ini, pemerintah daerah mengupayakan percepatan lelang untuk menyambung SOA ke Krayan. Jadi penerbangan akan disambung kembali paling lambat Minggu kedua Januari 2022 mendatang,” tuntasnya. (*/lik/*/viq/uno)
