PASCA terjadinya penikaman yang mengakibatkan satu nyawa melayang. Barselinus yang bekerja sebagai pramusaji meninggal dunia, Kamis (25/11), di salah satu Tempat Hiburan Malam (THM), polisi langsung lakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Garis polisi juga terlihat sudah dipasang di depan pintu masuk THM. Dari pantauan media ini, barang bukti berupa sepatu wanita masih tergeletak di depan pintu. Bahkan sisa darah masih berceceran di lantai depan pintu masuk THM.
Keluarga korban sempat mendesak aparat kepolisian untuk segera menangkap diduga pelaku penganiayaan. Ratusan keluarga korban sempat mendatangi Mako Polres Tarakan. Selaku perwakilan keluarga, akhirnya menyarankan massanya untuk bersabar dan menunggu hasil penyelidikan kepolisian.
Salah seorang keluarga korban, Markus Sakke mengatakan, pihaknya menyerahkan dan mempercayakan pengungkapan pelaku kepada aparat kepolisian. Ia berharap pelaku bisa diamankan polisi dalam kurun waktu 24 jam. Tak hanya itu, polisi dituntut untuk mengamankan saksi yang melihat langsung kejadian.
“Saksi juga kami minta dipanggil dan dimintai keterangan semua. Supaya bisa menjadi sumber data siapa pelakunya. Sudah kami sampaikan kepada keluarga, untuk tenang dulu, tidak perlu unjuk rasa. Supaya kepolisian bisa bekerja maksimal,” harapnya.
Pihaknya optimis, aparat kepolisian bisa segera mengamankan pelaku penganiayaan. Pasalnya, kejadian tersebut sudah menjadi perhatian publik.
“Tidak mungkin polisi mau membiarkan. Ini kan berita nasional. Mereka juga akan mempertaruhkan jabatan mereka. Kalau memang satu minggu tidak ditangkap, kalau perlu kami datang unjuk rasa lagi. Jadi itu yang kami harapkan,” tegasnya.
Sementara itu, Kapolres Tarakan AKBP Fillol Praja Arthadira melalui Kabag Ops Kompol Ariantony Utama Bangalino mengatakan, masih melakukan penyelidikan dan mengembangkan keterangan saksi.
Pencarian terhadap pelaku juga masih ditangani Satuan Reskrim Polres Tarakan. “Kami harapkan keluarga korban bersabar. Biarkanlah kami dari pihak kepolisian bekerja secara professional, untuk mencari pelaku penikaman,” tuturnya.
Ia juga memastikan sudah memiliki identitas pelaku dan sudah dalam proses pengejaran. Hanya saja, ia menolak mengungkapkan apakah pelaku masih berada di Tarakan atau sudah berusaha melarikan diri keluar Tarakan.
“Pengejaran sudah dilakukan. Kami minta jangan ada isu provokatif. Intinya kami bekerja dan sudah melakukan penyelidikan. Dengan memeriksa saksi dan lainnya,” tuturnya. (sas/uno)