TANJUNG SELOR–Pemerintah Provinsi Kaltara berharap pengembangan industri hijau di Kaltara bisa tercapai. Apalagi potensi di Kaltara untuk menciptakan itu sangat menjamin.
Wakil Gubernur Kaltara Yansen Tipa Padan menerangkan, potensi besar di Kaltara mulai dilirik investor dari luar. Khususnya dalam hal industri hijau. Bahkan, Presiden Joko Widodo sempat menyinggung banyak investor antre berinvestasi di industri hijau di Kaltara. Rencana pembangunan industri hijau di kawasan industri dan pelabuhan internasional (KIPI) Tanah Kuning-Mangkupadi digadang-gadang menjadi kawasan industri hijau terbesar di dunia.
"Pemprov Kaltara sangat membuka diri dengan banyaknya investor yang akan masuk di Kaltara, karena besarnya potensi itu," ungkap Yansen, Rabu (24/11). Dalam hal ini, yang paling penting adalah menjaga potensi energi hijau adalah dengan keberlanjutan. Potensi energi hijau dari daerah aliran sungai yang mampu digunakan sebagai pembangkit listrik, perlu disertai dengan komitmen keberlanjutan melestarikan hutan tropis di Kaltara. "Saat ini Kaltara dipromosikan sebagai green economy, green energy, karena itu keberlanjutan penting," ungkapnya.
Pihaknya menjamin akan keberlanjutan lewat kearifan lokal masyarakat, jadi menjaga potensi itu. Kemudian, latar belakang investor apakah lewat penanaman modal dalam negeri (PMDN) atau penanaman modal asing (PMA), tidak menjadi persoalan. Sebab, investasi yang masuk di Kaltara harus ditujukan dan berpihak kepada rakyat.
"PMA itu ada aturannya, jadi tidak ada masalah, sepanjang ikuti aturan kami dan aturan di daerah, yang terpenting melibatkan masyarakat, karena tujuan pembangunan untuk rakyat. Jadi, investasi yang masuk ke Kaltara harus berpihak kepada rakyat," tutupnya. (kpg/fai/dra/k8)
