NUNUKAN – Kasus Covid-19 varian Delta sempat menghantam Kabupaten Nunukan. Dengan terjadinya lonjakan kasus, sejak varian Delta pertama ditemukan di Pulau Sebatik pada Juni lalu. Mengakibatkan lonjakan kasus cukup tinggi dan terus bertambah.
Kasus kematian juga terjadi dengan jumlah rata-rata sehari sampai 5 orang. Namun kini, memasuki akhir November, Satgas Covid-19 Nunukan mencatat kasus konfirmasi di perbatasan RI–Malaysia ini menyisakan 3 kasus. “Tersisa tiga kasus dan semua pasien ditangani RSUD Nunukan,” ujar Juru Bicara Satgas Covid-19 Nunukan Aris Suyono, Senin (29/11).
Data sebaran wabah dirilis Satgas Covid-19 Nunukan per 29 November atau Minggu ke 48, tercatat sebanyak 6.230 kasus konfirmasi. Sebanyak 97,70 persen atau 6.092 pasien dinyatakan sembuh. Sementara kasus kematian akibat Covid-19 tercatat sebanyak 137 kasus.
“Hari ini (kemarin, Red) ada lima pasien sembuh dari Covid-19. Kalau masyarakat tetap patuhi prokes (protokol kesehatan), minggu depan kita bisa zero kasus,” tutur Aris.
Perkembangan angka positif rate kasus Covid-19 di Nunukan bergerak lambat. Dengan catatan 0,41 persen atau kurang dari 5 persen. Kabupaten Nunukan masih berada di zona kuning sebaran wabah, sehingga kewaspadaan masih cukup penting. Aris mewaspadai kedatangan TKI deportasi. Butuh sinergitas untuk pengawasan dan kehati-hatian semua stakeholder.
“Kalau semua pengawasan berjalan, maka akan kembali normal. Kita sama-sama berdoa untuk Nunukan yang bebas Covid-19,” ujarnya. (*/lik/*/viq/uno)