Setahun, PPJ Bulungan Rp 10,8 Miliar

- Selasa, 14 Desember 2021 | 21:25 WIB
BUTUH PENERANGAN: Kondisi jalan yang belum adanya PJU dikeluhkan masyarakat.
BUTUH PENERANGAN: Kondisi jalan yang belum adanya PJU dikeluhkan masyarakat.

TANJUNG SELOR – Pendapatan asli daerah (PAD) Bulungan yang bersumber dari Pajak Penerangan Jalan (PPJ) sebulan menyumbangkan Rp 900 juta. Dalam setahun, pajak daerah yang bersumber dari PPJ sekitar Rp 10,8 miliar.

Akan tetapi, beberapa lampu Penerang Jalan Umum (PJU) di Ibukota Kaltara masih ada yang belum efektif. Kepala Manager PT PLN UP3 Kaltara Suparje Wardiyono mengatakan PPJ dibebankan kepada masyarakat, dipotong setiap kali pembelian pulsa atau token listrik.

Untuk tarif PPJ Bulungan sekitar 10 persen, Malinau 3 persen, Tarakan 5 persen, Nunukan 6 persen dan KTT 10 persen. “Itu pemotongan dari tagihan pemakaian tenaga listrik, untuk pascabayar dan dari pembelian token listrik prabayar,” jelas Suparje, Senin (13/12).

Penentuan persentase tersebut sesuai peraturan masing-masing kabupaten dan kota. Yang diusulkan oleh lembaga eksekutif dan disetujui oleh legislatif. Untuk PPJ Kabupaten Bulungan sebulan Rp 900 juta. Setiap bulan rutin ditransferkan oleh PLN ke rekening kas daerah, karena masuk PAD.

Menurut Suparje, transfer itu tanpa ditagih oleh pemda. Sudah otomatis dibayarkan lunas oleh pelanggan. Biasanya, kalau peralihan daya ke listrik pemkab mengajukan, kemudian PLN memasangkan. Secara otomatis PPJ masuk ke pelanggan PJU pemda.

Tarif PPJ itu ditentukan setiap daerah, mulai dari 0-10 persen yang berpedoman pada Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) maksilamal 10 persen. Jika ada perubahan, biasanya pemkab yang melakukan sosialisasi. Secara umum tarif PPJ tetap, namun pendapatan PPJ bertambah. Karena pelanggan semakin bertambah, maka pemakaian pun meningkat.

Berkaitan keluhan warga, belum optimalnya lampu PJU di wilayah Tanjung Selor. Hal itu pun ditanggapi Bupati Bulungan Syarwani. Dia mengatakan, pemerintah daerah akan berupaya melakukan pembenahan, agar PJU dapat berfungsi sesuai manfaatnya.

Beberapa titik sudah dilakukan perbaikan, hanya saja tidak sekaligus. Proses perbaikan PJU dilakukan secara bertahap.

“Kalau PJU di titik dari SMKN 1 Tanjung Selor menuju Jalan Kolonel Soetadji kita sudah lakukan perbaikan. Sebelumnya, menggunakan daya panel tenaga surya sekarang dialihkan ke listrik PLN,” terang Syarwani, Minggu lalu (12/12).

Menurut Syarwani, pengalihan dari panel tenaga surya ke listrik agar fungsinya prima. Mengingat kekuatan panel tenaga surya untuk keperluan penerangan PJU terbatas, dengan tergantung pada cuaca.

Beberapa waktu lalu, dinas terkait telah melakukan pengaktifan kembali panel tenaga surya dengan pengalihan daya listrik. “Perbaikan dan  pengalihan dari tenaga surya ke daya listrik disepanjang Jalan Jelarai. Memang belum begitu panjang, namun program ini akan tetap kita lanjutkan di tahun 2022,” ujarnya.

Pemkab menargetkan, sisa yang belum terealisasi tahun ini masuk dalam program tahun 2022. Khususnya di sepanjang jalan menuju kejaksaan ke Tugu Cinta Damai.

Mengenai peningkatan pajak PJU setiap bulannya, mendapat apresiasi dari bupati. Dengan kontribusi membayar pajak, secara tidak langsung mendukung pembangunan daerah.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Bulungan pertumbuhan ekonomi Bulungan triwulan ke-3 tahun 2021. Sebesar 2,66 persen (Q-to-Q). Perekonomian Bulungan berdasarkan produk domestik regional bruto (PDB) atas dasar harga berlaku triwulan III tahun 202, mencapai Rp 5,12 triliun. Atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp 3,5 triliun.

Halaman:

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Karhutla di Tarakan Jadi Kajian Pusat

Selasa, 30 April 2024 | 17:10 WIB

Setahun, Jumlah Penduduk Tarakan Bertambah 5.100

Minggu, 28 April 2024 | 13:15 WIB

Pertamina Buka Peluang Bangun SPBU Nelayan di KTT

Minggu, 28 April 2024 | 10:50 WIB

Tahun Ini, KTT Tak Dapat Alokasi PTSL

Minggu, 28 April 2024 | 09:40 WIB

Pelayanan Pelabuhan di Tarakan Disoroti

Sabtu, 27 April 2024 | 08:55 WIB
X