TANJUNG SELOR – Rencana penyesuaian tarif Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) di Kabupaten Bulungan masih perlu dievaluasi. Salah satunya dengan mempertimbangkan faktor ekonomi masyarakat.
Mengingat selama kurang lebih dua tahun, warga ikut terdampak langsung akibat pandemi Covid-19. Dikatakan Bupati Bulungan Syarwani, untuk penyesuaian tarif PDAM, nanti akan dilihat berdasarkan pendapatan dan kekuatan ekonomi masyarakat.
“Tentu kita akan melihat dengan kondisi ekonomi masyarakat. Jangan sampai, dengan adanya penyesuaian harga, menjadi pembebanan bagi masyarakat,” terang Syarwani, Minggu lalu.
Menurut Syarwani, harus ada skema khusus dan perlu dibahas bersama dengan jajaran direksi PDAM Bulungan. Hal ini mengenai hajat hidup masyarakat dan jadi atensi pemerintah daerah. Tugas PDAM tidak hanya berfungsi menghasilkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Tetapi ada fungsi sosial yang perlu diperhatikan.
Fungsi sosial yang dimaksud, berupa memastikan ketersediaan, keberadaan dan manfaatnya bagi warga Bulungan. Dalam menghasilkan kualitas air yang didistribusikan bagi warga.
Kenaikan tarif, tentu akan disesuaikan dengan pengeluaran, pembebanan, dan cost biaya operasional PDAM. “Jangan juga kenaikan tarif menjadi beban tersendiri bagi warga. Terutama yang berpenghasilan rendah. Apalagi, dua tahun masa pandemi, masyarakat ikut terdampak mengalami penurunan dari sisi pendapatan,” tegasnya. (*/mts/uno)
