TANJUNG SELOR - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bulungan melaksanakan refleksi peningkatan dan pengembangan kompetensi guru program literasi berbasis KKG (Kelompok Kerja Guru).
Bupati Bulungan Syarwani menyambut positif adanya refleksi maupun evaluasi, untuk mengatasi terjadinya learning loss di dunia pendidikan. Learning loss pada anak didik merupakan istilah hilangnya pengetahuan dan keterampilan. Baik secara umum atau spesifik atau terjadinya kemunduran proses akademik karena faktor tertentu.
Seiring terjadinya pandemi Covid-19 selama 2 tahun, faktor learning loss semakin besar terjadi. Meski telah ada upaya pembelajaran secara daring.
“Kita mesti akui, sebelum pandemi, faktor learning loss ini dapat terjadi di dunia pendidikan,” terangnya, kemarin (14/12).
Adanya program INOVASI (Inovasi untuk Anak Indonesia) melalui program literasi maupun KKG yang masuk di Bulungan sejak 2017, sangat membantu meningkatkan kompetensi para guru maupun anak didik khususnya di tingkat SD.
Tidak hanya itu, Syarwani berharap adanya refleksi dapat meningkatkan mutu maupun kualitas pendidikan di Bulungan, terutama kepada anak didik.
Ketua Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Kaltara Dr Jarwoko, menekankan, yang terpenting bagi guru atau tenaga pendidik untuk membangun perasaan atau suasana senang belajar kepada anak didik.
“Pembelajaran itu bukan semata-mata ingin menuntaskan konten atau materi pelajaran. Tetapi yang terpenting anak-anak memperoleh pengalaman untuk mengaktifkan kemampuan berpikirnya,” ungkapnya.
Pemulihan pembelajaran bukan berarti merapel atau menuntaskan materi pelajaran. Melainkan seberapa besar pengalaman yang diperoleh peserta didik dalam mengaktifkan kemampuan berpikir melalui interaksi. (*/nnf/uno)