TARAKAN – Sejumlah persiapan dilakukan untuk Calon Jemaah haji (CJH) tahun 2022. Setelah tertunda selama dua tahun, rencana keberangkatan CJH tahun depan akan diperketat, terkait protokol kesehatan (prokes).
Kementrian Agama (Kemenag) di masing-masing kabupaten kota juga sudah diminta untuk melakukan pengecekan persyaratan keberangkatan CJH. Kepala Seksi Penyelenggara Haji dan Umrah Kantor Kemenag Tarakan Muhammad Aslam mengatakan, pihaknya sudah diingatkan memperhatikan paspor sejak awal untuk memastikan tidak ada yang masa berlaku habis.
“Ada beberapa yang masa berlakunya habis, sudah kami serahkan agar diperpanjang. Ini untuk persiapan sementara. Kalau persiapan selanjutnya, kami menunggu pusat,” ujarnya, kemarin (19/12).
Harapannya, keberangkatan haji tahun depan sudah bisa terlaksana. Bahkan manasik haji sudah akan mulai dilakukan dalam waktu dekat. Kemenag Tarakan memiliki program bimbingan haji dan konsultasi haji keliling, termasuk secara online. Rencananya akan dimulai awal Januari 2022 mendatang, secara dalam rapat online dengan mengundang semua jemaah.
Dalam pertemuan ini nanti akan dihadiri Dinas Kesehatan (Dinkes), Majelis Ulama Indonesia (MUI) maupun Kemenag Tarakan. Pihaknya akan menggiatkan kembali manasik haji, mesti informasi keberangkatan haji sampai saat ini belum dipastikan persyaratan yang wajib dipenuhi.
“Jumlah jemaah haji di Tarakan sebanyak 152 orang. Harusnya 148 orang, karena ada tambahan lanjut usia 4 orang. Kalau jumlah daftar tunggu kita sekitar 33 tahun, 4.800 jemaah lebih khusus Kota Tarakan yang antre dan sudah mendaftar,” sebutnya.
Sedangkan untuk vaksin, yang diizinkan Pemerintah Arab Saudi ada 4 jenis, yakni Pfizer, Moderna, Astrazeneca dan Johnson and Johnson. Namun, vaksin yang diizinkan oleh WHO ada banyak, salah satunya Sinovac.
Saat ini banyak CJH maupun calon jemaah umrah yang sudah mendapatkan vaksin jenis Sinovac. Kalau yang mendapatkan vaksin 4 jenis, diizinkan Arab Saudi dan bisa langsung umrah. (sas/uno)