Lompatan Transformasi Ekonomi Indonesia

- Rabu, 22 Desember 2021 | 20:28 WIB
GROUNDBREAKING KIPI: Presiden RI Joko Widodo (dua dari kanan) saat berada di lokasi groundbreaking Kawasan Industri Hijau Indonesia di Mangkupadi, Kecamatan Tanjung Palas Timur, Kabupaten Bulungan, Selasa (21/12).
GROUNDBREAKING KIPI: Presiden RI Joko Widodo (dua dari kanan) saat berada di lokasi groundbreaking Kawasan Industri Hijau Indonesia di Mangkupadi, Kecamatan Tanjung Palas Timur, Kabupaten Bulungan, Selasa (21/12).

TANJUNG SELOR – Pelaksanaan groundbreaking di Kawasan Industri Hijau Indonesia yang berlokasi di Mangkupadi, Kecamatan Tanjung Palas Timur, Kabupaten Bulungan, akhirnya terwujud. 

Groundbreaking pun dilaksanakan langsung Presiden RI Joko Widodo, kemarin (21/12). Kedatangan orang nomor satu di Indonesia itu didampingi Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan dan Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Alue Dohong. 

Untuk ke lokasi Mangkupadi, Presiden menggunakan helikopter. Sesampaikan di lokasi, Presiden yang akrab disapa Jokowi itu, menyempatkan untuk melihat kondisi lahan untuk pembangunan tersebut. 

Presiden menuturkan keberadaan kawasan industri akan memberikan banyak manfaat bagi masyarakat. Seperti terbukanya lapangan pekerjaan baru, yang juga dapat berkontribusi besar terhadap pendapatan negara.

“Pendapatan kepada negara dalam bentuk baik pajak ataupun nonpajak. Sehingga akan memperbaiki neraca transaksi berjalan kita. Memperbaiki nanti kalau ekspor neraca perdagangan kita yang sudah bertahun-tahun tidak bisa menyelesaikan, dan tentu saja devisa akan masuk banyak kepada negara kita,” tuturnya.

“Lompatan transformasi ekonomi Indonesia dimulai dari sini (KIPI). Sehingga bisa mengelola sumber daya alam dari hulu sampai ke hilir,” tambah Presiden. 

Yang di ekspor nantinya, lanjut Presiden, bukan bahan mentah atau raw material, namun barang jadi. Nantinya di Kaltara  yang di ekspor adalah barang jadi. Sehingga memberikan nilai tambah yang besar bagi negara. 

“Inilah lompatan yang ingin kita lakukan. Ini akan kelihatan manfaatnya 5 sampai 10 tahun dari sekarang,” tutur Presiden.

Sebagai salah satu pendukung dalam membangun KIPI, dibutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang memadai. Presiden pun meminta menteri terkait, Gubernur Kaltara dan Bupati Bulungan untuk mempersiapkan  SDM dalam mendukung kawasan industri tersebut. 

Mengingat, kawasan industri ini akan menggunakan teknologi mutakhir. Di mana yang dihasilkan adalah sodium iron, lithium iron, semi conductor dan petrochemical. Semua itu nantinya turunannya jadi tekstil, produk lainnya, akan muncul dari green alumunium, solar panel, industrial silicon.

“Dibutuhkan SDM yang memiliki kualitas yang baik. Saya minta disiapkan dari sekarang,” imbuh Presiden. 

Kualifikasi yang baik perlu dipersiapkan, guna mendukung kawasan industri tersebut secara optimal. Dalam masa konstruksi, akan muncul kurang lebih 100 ribu tenaga kerja yang dibutuhkan. 

Mega proyek tersebut, merupakan kerja sama antara investor Indonesia, Tiongkok dan Uni Emirat Arab (UEA). Diharapkan akan menjadi kawasan industri terbesar di dunia. Bukan Kalimantan Utara maupun Indonesia saja. Apalagi, lahan yang tersedia sampai saat ini seluas 16.400 hektare. Dengan target 30 ribu hektare.

Presiden menegaskan, agar pihak terkait, seperti Bupati, Gubernur dan Menko Marves sekalipun. Bisa mengawal dengan baik pembangunan kawasan ini, agar menjadi kawasan yang kondusif dan aman bagi para investor. Terkait perizinan, Presiden telah menginstruksikan Menko Marves untuk mengawal dan mempercepat proses perizinan. Sehingga tidak timbul permasalahan sekecil apapun.

Halaman:

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pemkab Nunukan Buka 1.300 Formasi untuk Calon ASN

Kamis, 18 April 2024 | 12:44 WIB

Angka Pelanggaran Lalu Lintas di Tarakan Meningkat

Kamis, 18 April 2024 | 11:10 WIB
X