Korban Tak Punya Masalah dengan Pelaku, Lalu Kenapa Ditikam sampai Tewas?

- Jumat, 31 Desember 2021 | 11:49 WIB
REKONSTRUKSI PEMBUNUHAN: Tersangka KS menjalani 27 reka adegan saat aksi penikaman di THM, Kamis (30/12).   (SEPTIAN ASMADI/HRK)
REKONSTRUKSI PEMBUNUHAN: Tersangka KS menjalani 27 reka adegan saat aksi penikaman di THM, Kamis (30/12). (SEPTIAN ASMADI/HRK)

TARAKAN - Rekonstruksi penikaman dan pengeroyokan yang mengakibatkan Barselinus meninggal digelar kemarin (30/12). Empat belas saksi yang merupakan karyawan tempat hiburan malam (THM) dihadirkan dalam rekonstruksi tersebut.

Dari pantauan media ini, masyarakat sekitar ramai menyaksikan rekonstruksi di Jalan Hasanuddin, Kelurahan Karang Anyar Pantai. Bahkan salah seorang karyawan THM tak kuasa menahan tangis saat melihat adegan penusukan pada korban Barselinus oleh tersangka KS.

Kapolres Tarakan AKBP Fillol Praja Arthadira melalui Kasat Reskrim Iptu Muhammad Aldi mengatakan, tujuan rekonstruksi untuk mengetahui fakta saat di lokasi kejadian, untuk terangnya suatu peristiwa. Ada 27 adegan reka ulang yang diperagakan oleh empat tersangka. Dari semua adegan, menunjukkan kejadian aslinya pada saat di lokasi.

"Pada saat rekonstruksi, ada beberapa fakta yang ditemukan. Perbedaan keterangan dari saksi di lapangan maupun tersangka. Perbedaannya tidak terlalu signifikan karena pada saat kejadian peristiwanya sudah jelas," tegasnya.

Saat tersangka melakukan penusukan itu, korban sedang menahan pintu. KS menikam korban sekali. Sedangkan waktu melarikan diri ada yang bersama-sama, ada juga yang sendiri-sendiri. Seperti pelaku berinisial KS, setelah membuang barang bukti, kembali lagi sendiri menggunakan sepeda motornya. 

"Barang bukti dibuang di halaman tempat karaoke ini juga. Kalau DPO lain, ada dua orang lagi yang saat ini masih dilakukan pencarian. Kami masih lakukan penyelidikan apakah terduga pelaku melarikan diri ke luar kota," ungkapnya.

Sementara itu, pengelola THM Surya Golden, Farel mengatakan saat mendapatkan informasi ada pengeroyokan dan penikaman, ia berada di lokasi pertambakan. 

"Saya tahu kejadian sekira pukul 03.30 dini hari. Terus saya panik. Saya minta dibawa ke rumah sakit. Terus lapor ke polisi," ungkapnya. 

Ditambahkan, sebenarnya hampir tidak pernah terjadi keributan. Hanya antar tersangka ini saja, rombongan yang membuat keributan. Meski minim pengamanan, ia menyebut, sebenarnya sudah ada, tapi kejadian sudah telanjur terjadi keributan. 

"Selama ini ada keamanan empat orang. Saya mau panggil lagi supaya enam orang," katanya. 

Saat kejadian ada 12 karyawan yang bekerja. Sementara korban baru bekerja sekitar 2 bulan lebih. Bisa dikatakan korban kesehariannya lemah lembut, pada saat kejadian korban tidak ada permasalahan dengan para pelaku. Kemungkinan kejadian terjadi secara spontan. 

"Terhadap korban, kami juga sudah memberikan santunan kepada pihak keluarga. Saya tidak bisa menyebutkan berapa nilainya, tapi semoga santunan yang diberikan bisa meringankan beban pihak keluarga. THM juga saat ini kami liburkan sementara," pungkasnya. (sas/far/k16)

 

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X