Dibuntuti saat di Perairan Batu 5 Malaysia, OTK Bertopeng Tembak Warga Sebatik, Kena di 2 Kaki

- Jumat, 14 Januari 2022 | 20:51 WIB
DITEMBAK: Sakri yang terbaring lemah di RSUD Nunukan menjadi korban penembakan orang tak dikenal di Perairan Batu 5 Tawau Malaysia, pada Rabu lalu (12/1).
DITEMBAK: Sakri yang terbaring lemah di RSUD Nunukan menjadi korban penembakan orang tak dikenal di Perairan Batu 5 Tawau Malaysia, pada Rabu lalu (12/1).

NUNUKAN – Seorang warga Jalan Dermaga, Desa Sei Nyamuk Pulau Sebatik, Kabupaten Nunukan, Sakri menjadi korban penembakan oleh orang tak dikenal (OTK) yang menggunakan topeng, Rabu lalu (12/1).

Pria berusia 26 tahun itu mengalami luka tembak di kedua kakinya. Peluru dari senapan laras panjang, melubangi kedua kakinya dan mengakibatkan pendarahan hebat. Sehingga pria itupun harus dioperasi dan terpasang gips. 

Ditemui di RSUD Nunukan, Sakri menuturkan, peristiwa naas dialami saat berada di Perairan Batu 5 Tawau Malaysia.  “Saat berada di Sungai Batu 5 Tawau sekitar pukul 14.30 Wita, ada dua speedboat ikuti saya. Masing-masing berisi tiga orang dan semua memakai topeng. Saya mencoba putar balik, karena takut itu aparat Malaysia. Begitu saya putar balik, saya melihat senapan laras panjang ditembakkan,” ucap Sakri, Kamis (13/1).

Saat itu, Sakri bersama dua rekannya, Dedi (22) dan Basir (32) hendak membeli tabung gas LPG Petronas 14 kg. Sakri mengaku, sering menempuh jalur sungai di Batu 5 untuk menghindari patroli aparat Malaysia. 

Biasanya, dalam sekali angkut, ia akan membawa 20 tabung LPG untuk dijual kembali. Untuk diketahui, masyarakat pelosok perbatasan RI, masih memiliki ketergantungan dengan barang-barang Malaysia. Perdagangan tradisional masih menjadi kebijakan lokal di wilayah ini.

“Awalnya saya tidak merasa kalau kaki kena tembak. Saya tancap gas putar balik melarikan diri. Speedboat saya mesin 200 PK dan speedboat mereka hanya 60 PK, tidak mungkin bisa mengejar. Itulah mungkin mereka lepaskan tembakan,” kata Sakri lagi.

Sakri baru sadar terkena tembakan ketika speedboatnya sudah masuk perairan Indonesia. Ia tiba-tiba merasa pusing dan mual, karena melihat darah yang sudah membasahi kedua kakinya dan mulai mengering di sendalnya.

Ia sempat menepikan speedboat sebelum akhirnya mencoba berbaring dan pingsan. “Saya sadar kena tembak itu, waktu sudah masuk perairan Indonesia. Saya melihat ke bawah, kenapa hancur kulit kakiku. Jadi ada peluru yang menembus bodi speedboat, mengenai betis kanan dan tembus ke kaki kiri. Peluru bersarang di betis kiri,” tuturnya.

Dedi yang merupakan teman Sakri, kemudian mengambil alih kemudi dan segera menuju ke Puskesmas Sei Nyamuk Sebatik untuk penanganan medis. Pendarahan hebat terjadi dan membuat petugas medis di Puskesmas merekomendasikan untuk dirujuk ke RSUD Nunukan.

“Waktu dioperasi, ada sisa proyektil peluru dikeluarkan. Pipi temanku Dedi juga ada terkena dua goresan bekas pecahan peluru. Dia duduk di dekatku saat terjadi penembakan,” ungkap Sakri.

Peristiwa ini masih dalam penyelidikan aparat polisi. Kapolsek Sebatik Timur Iptu Randya Shaktika membenarkan adanya terjadi penembakan tersebut. Namun, Randya belum bersedia memberikan keterangan detail kronologis lengkap dari kejadian ini. “Belum ada info valid yang anggota temukan di lapangan,” singkatnya. (*/lik/*/viq/uno)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Angka Pelanggaran Lalu Lintas di Tarakan Meningkat

Kamis, 18 April 2024 | 11:10 WIB

Eks Ketua KPU Kaltara Bulat Maju Pilkada Bulungan

Jumat, 12 April 2024 | 11:00 WIB

Bupati Bulungan Ingatkan Keselamatan Penumpang

Kamis, 11 April 2024 | 16:33 WIB
X