Danrem Survei Potensi Ketahanan Pangan di Perbatasan RI-Malaysia

- Kamis, 20 Januari 2022 | 20:29 WIB
KUNKER: Danrem 092/Maharajalila Brigjen TNI Rifki didampingi istri saat kunjungan ke perbatasan RI-Malaysia, di Kabupaten Nunukan.
KUNKER: Danrem 092/Maharajalila Brigjen TNI Rifki didampingi istri saat kunjungan ke perbatasan RI-Malaysia, di Kabupaten Nunukan.

NUNUKAN – Komandan Korem (Danrem) 092/Maharajalila Brigjen TNI Rifki melakukan kunjungan kerja ke perbatasan RI–Malaysia, di Kabupaten Nunukan, Rabu (19/1).

Saat ditemui di Makotis Satgas Pamtas RI–Malaysia Yonarmed 18/Komposit Buritkang, Rifki mengatakan, kunjungannya merupakan langkah awal untuk mempelajari medan tugas. Sebelum merumuskan formula dan strategi tepat sebagai solusi permasalahan di tapal batas negara.

“Kunjungan kerja merupakan agenda rutin, untuk bersilaturahmi dengan satuan teritorial, Kodim 0911/Nunukan dan Satgas Pamtas RI–Malaysia Yonarmed 18/Komposit Buritkang,” ujarnya.

Rifky menegaskan, selain berperang, TNI juga memiliki kewajiban lain dalam penyelenggaraan pertahanan dan kedaulatan negara. Tugas itu telah diatur dalam Undang-Undang TNI Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia.

Salah satu hal yang dilakukan, melihat langsung potensi ketahanan pangan di Nunukan. Satuan teritorial terutama Kodim, memiliki tugas khusus. Untuk fokus terhadap ketahanan pangan, dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat di perbatasan.

“Ini saya lakukan survei. Nanti akan kita rumuskan dan koordinasikan dengan pemerintah setempat,” imbuhnya. 

Dalam kunjungannya kali ini, ada beberapa catatan sebagai dasar kajian pemecahan masalah. Terkait soal datang dan pergi WNI. Dikaitkan dengan kondisi pandemi Covid-19. Tentu persoalan masuknya WNI secara ilegal ke negara tetangga Malaysia ataupun kepulangan WNI, butuh perhatian serius.

“Jangan sampai terjadi kasus penularan. WNI datang dari luar negeri dan membawa penyakit atau sebaliknya,” jelasnya.

Persoalan lain, terkait potensi konflik akibat pergeseran batas negara di Pulau Sebatik. Rifki melihat, pasca pengukuran ulang posisi patok batas negara, Indonesia masih diuntungkan karena lahan bertambah.

“Rumah merah putih yang dulunya sebelah di Indonesia, sebelah lagi di Malaysia. Sekarang sudah sepenuhnya masuk Indonesia. Tapi memang untuk potensi konflik memungkinkan terjadi. Kita punya Satgas Pamtas RI – Malaysia yang akan mengantisipasinya,” tutupnya. (*/lik/*/viq/uno) 

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ini Dia Delapan Aksi Konvergensi Tekan Stunting

Kamis, 25 April 2024 | 12:30 WIB

Dewan Negara Malaysia Kagum Perkembangan Krayan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB
X