TANJUNG SELOR – Informasinya, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menunggu lahan klir untuk melaksanakan peningkatan bandara.
Kepala Bandara Tanjung Harapan Sofyan Palanro menerangkan, peningkatan bandara butuh lahan yang banyak. Apalagi kondisi bandara saat ini hanya bisa didarati pesawat tipe ATR-72. Dibutuhkan lahan seluas 229 hektare. Itu sesuai master plan yang sudah disusun beberapa tahun lalu. Namun, hingga kini kebutuhan itu belum tercapai. "Untuk peningkatan memang butuh luasan lahan hingga ratusan. Salah satunya adalah perpanjangan dan pelebaran runway. Agar pesawat jenis Boeing bisa mendarat di Bandara Tanjung Harapan, Tanjung Selor," bebernya, Kamis (10/2).
Hingga kini, lahan yang sudah dibebaskan baru 28 hektare. Masih dibutuhkan 201 hektare untuk memenuhi kebutuhan lahan sebanyak 229 hektare. belum diketahui kapan kebutuhan lahan itu bisa tercapai. Sebab, baik pihaknya maupun Pemkab Bulungan dan Pemprov Kaltara masih berkoordinasi dengan sejumlah pihak. Termasuk masyarakat yang memiliki lahan di area Bandara Tanjung Harapan. "Jadi Kemenhub meminta untuk menyelesaikan persoalan lahan. Agar bisa dilaksanakan peningkatan. Selain anggaran dari pusat, kami juga berharap anggaran daerah," terangnya.
Dengan peningkatan bandara, secara otomatis tipe bandara akan naik. Terlebih jika dilakukan peningkatan, bukan hanya runway saja yang diperpanjang. Namun, gedung bandara serta fasilitas penunjang lainnya juga akan dibangun sesuai standar dan tipenya. "Kalau runway panjang yang dibutuhkan 2.500 meter. Saat ini masih 1.600 meter. Kami berharap bisa terlaksana peningkatan bandara," ujarnya.
Selain itu, ada kemungkinan gedung kantor dan fasilitas lainnya bukan berada di tempat yang saat ini berdiri. Bisa saja bangunan kantor berada di seberang runway atau di arah lainnya. Hal itu bisa terjadi, sebab secara otomatis jika bandara ditingkatkan, maka dibutuhkan gedung dengan fasilitas memadai. Bahkan lebih dari yang ada saat ini. (kpg/fai/dra)