Banjir Kiriman Bikin Warga Mengeluh

- Sabtu, 12 Februari 2022 | 21:05 WIB
TINJAU SUNGAI: Warga RT 10 Kelurahan Karang Anyar Pantai bersama anggota Komisi III DPRD Tarakan meninjau sungai yang sering menjadi langganan banjir.
TINJAU SUNGAI: Warga RT 10 Kelurahan Karang Anyar Pantai bersama anggota Komisi III DPRD Tarakan meninjau sungai yang sering menjadi langganan banjir.

WARGA RT 10 Kelurahan Karang Anyar Pantai mengeluhkan banjir kiriman dari Kelurahan Karang Anyar, ketika hujan dan saat air laut sedang pasang. 

Anggota Komisi III DPRD Tarakan pun merespon keluhan masyarakat, dengan langsung meninjau lokasi, pada Kamis lalu (10/2). “Ada kiriman banjir dari Karang Anyar. Meluap air, masuk ke rumah warga. Kalau pasang besar, hujan deras, ada warga yang terimbas,” keluh salah seorang warga Sugeng Prihatin.

Diakuinya, di kawasan Kelurahan Karang Anyar Pantai memang sebagian besar wilayahnya merupakan daerah pesisir. Sehingga, warga yang tinggal di pinggir pantai paling merasakan banjir. Apabila hujan deras bersamaan dengan air pasang. Terlebih lagi, banjir sudah mulai dirasakan sejak tahun lalu. 

“Warga di RT 10 kalau bisa secepatnya dibuatkan siring. Supaya warga yang tinggal di bantaran sungai bisa adem ayem,” harapnya.

Anggota Komisi III DPRD Kota Tarakan bersama Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Tarakan, sudah meninjau ke lapangan. Anggota Komisi III DPRD Tarakan Simon Patino mengatakan, ada beberapa penyebab yang mengakibatkan banjir. Salah satunya, hujan dengan intensitas tinggi dan saat air laut pasang. Termasuk adanya pembangunan struktur gorong yang dapat mengakibatkan tumpahan air ke jalan. 

“Solusinya ada tiga bisa dilakukan, pelebaran sungai di atasnya dekat masjid itu. Bisa juga dilakukan pembongkaran struktur yang ada. Kemudian dilakukan perbaikan dan membangun siring,” jelasnya.

Pihaknya sudah membuka kepada masyarakat, untuk menyampaikan kendala yang sebenarnya. Misalnya, apabila membangun siring dan terkendala anggaran. Padahal menurutnya, pembangunan siring merupakan solusi yang terbaik. 

Untuk pembenahan struktur gorong-gorong yang mengakibatkan luapan air tumpah ke jalan. Akan disampaikan ke anggota DPRD dari dapil Tarakan Barat. Untuk membahas pokok pikiran yang bisa dijadikan solusi. “Kalau pelebaran sungai sudah dalam proses. Sudah ditanyakan ke DPUTR, bagian pengairan dan sudah ada anggarannya,” ungkapnya. 

Jika salah satu penyebab banjir akibat dari pelebaran gorong-gorong. Pihaknya mengajak dilakukan analisa terlebih dahulu. Dengan melihat luapan yang terjadi karena dampak pembangunan. Karena faktor alam misalnya bertambahnya debit air laut atau pembangunan di wilayah tersebut tidak bisa mengikuti perkembangan.

“Solusi dari DPUTR, akan menambah siring. Tapi, anggarannya tahun ini belum ada. Supaya bisa diusulkan tahun depan. Ini sambil dilakukan pengerjaan pelebaran sungai,” tuturnya. (sas/uno)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pemkab Nunukan Buka 1.300 Formasi untuk Calon ASN

Kamis, 18 April 2024 | 12:44 WIB

Angka Pelanggaran Lalu Lintas di Tarakan Meningkat

Kamis, 18 April 2024 | 11:10 WIB
X