Razia, Wanita Nekat Lompat dari Lantai 2

- Rabu, 16 Februari 2022 | 20:40 WIB
PERIKSA IDENTITAS: Personel Satpol PP Tarakan melakukan pemeriksaan KTP di salah satu losmen saat razia, pada Senin malam (14/2).
PERIKSA IDENTITAS: Personel Satpol PP Tarakan melakukan pemeriksaan KTP di salah satu losmen saat razia, pada Senin malam (14/2).

TARAKAN - Razia di malam perayaan Valentine dilakukan Satpol PP dan PMK, Senin malam (14/2) mendapati banyaknya pasangan di bawah umur. Yang melakukan kumpul kebo di losmen dan indekos. 

Bahkan salah seorang pengunjung losmen nekat melompat dari lantai dua, hingga berlari masuk ke rumah warga. Dari pantauan media ini, bahkan ada didapati oknum TNI AD yang mengaku bertugas di Yonif 614 Raja Pandita, Malinau sedang berduaan bersama wanita di salah satu kamar losmen. 

Namun kedua pasangan tersebut tidak dilakukan pendataan dan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) oleh anggota Satpol PP Tarakan. Kepala Satpol PP dan PMK Tarakan Hanip Matiksan menjelaskan, melakukan razia dalam dua sesi. Sekitar di pukul 22.00 Wita menyasar ke indekos, losmen. Lanjut sesi kedua sekira pukul 23.00 Wita di sejumlah tempat hiburan malam (TM) bersama Dinas Pariwisata. 

“Di THM kami juga menanyakan soal perizinannya dan prokes. Di THM ini izinnya lengkap dan pengunjung sepi. Tapi kami tetap berikan edukasi dan pengarahan,” terangnya, Selasa (15/2).

Saat razia di sejumlah indekos yang ada di area Kelurahan Kampung Satu Skip dan penginapan di Jalan Boom Panjang. Ditemukan pasangan yang masih berusia di bawah umur hingga sabu. Bahkan di salah satu losmen ini, pelakunya melarikan diri dan tidak ditemukan ada orang di dalam kamar.

“Untuk sabu belum diketahui.  Tapi ada alat hisapnya, tapi pelaku kabur, kamarnya kosong. Ada tiga masker dalam kamar. Nanti ditelusuri, siapa yang menginap disitu kan pasti pemilik losmen pegang data dirinya. Kami juga koordinasikan ke pihak Polres,” tegasnya.

Dalam razia yang digelar pada moment malam Valentine ini, pihaknya menurunkan 36 personel dibantu 12 orang dari Dinas Pariwisata. Hasilnya, selain sabu ditemukan juga pasangan berusia di bawah umur yang belum memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP).

Ia menyebut, ada 10 orang yang diamankan di Mako Satpol PP Tarakan. Namun, masih melakukan pemeriksaan untuk BAP dan pembinaan. Selanjutnya, pasangan yang di bawah umur akan dipanggil orang tuanya untuk menjemput.

“Kami juga akan melakukan pemanggilan terhadap pemilik penginapan atau indekos yang tetap menerima pasangan atau anak di bawah umur. Sebenarnya, kita sudah pernah panggil,” tuturnya. 

Apabila memang melanggar sampai dua tiga kali, maka izinnya terancam dibekukan. Sebagai upaya tindakan tegas, karena disinyalir losmen tersebut menerima penginap anak di bawah umur. Mengenai, adanya oknum Yonif 614 Raja Pandita, Malinau yang diduga berduaan bersama wanita di kamar losmen. Pihaknya berencana akan memanggil pimpinan yang bersangkutan. 

Ia juga menyayangkan ada salah seorang wanita yang nekat dari lantai dua losmen. “Itu salahnya sendiri, kenapa mau melompat,” imbuhnya. 

Salah seorang warga, Arman yang tinggal di belakang salah satu penginapan di Kelurahan Pamusian mengakui saat dilakukan razia, ada wanita yang melompat dari lantai dua dan bersembunyi di bawah tendon. Kemudian berlari dan masuk ke rumahnya. 

“Sering memang ada orang yang tiba-tiba lompat. Kami tidak bisa juga mau buat apa-apa, nanti dikira membantu lagi,” ujarnya. 

Ia menambahkan, penginapan itu sebenarnya sudah meresahkan warga sekitar. Sebab pengunjungnya kerap membuang bekas alat kontrasepsi hingga alat hisap sabu di sekitar rumahnya. 

Halaman:

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pembangunan Tiga PLBN di Kaltara Klir

Senin, 6 Mei 2024 | 17:40 WIB

BPPW Target 6.691 SR Air Bersih di Kaltara

Sabtu, 4 Mei 2024 | 18:15 WIB

Ada Empat Tantangan Pendidikan di Kaltara

Sabtu, 4 Mei 2024 | 15:30 WIB
X