TARAKAN - Satu unit rumah yang biasa digunakan sebagai tempat mengaji Alquran hangus dilahap api sekitar pukul 11.45 Wita, Jumat (11/3). Diduga akibat adanya korsleting listrik menyebabkan api menghanguskan rumah berbahan kayu di TKP di Jalan Lestari, Gang 84, RT 02 Kelurahan Karang Harapan, Tarakan Barat.
Kepala Seksi PMK pada Kantor Satpol PP Tarakan, Irwan mengatakan, kejadian tersebut bersamaan saat petugas akan melaksanakan shalat jumat. Karena armada pemadam kebakaran di sektro barat dalam keadaan kurang baik, petugas akhirnya tiba 10 menit kemudian di TKP. "Armada dari sektor barat dan mako kami kerahkan ," katanya.
Usai tiba di lokasi, api semakin membesar dan dikarenakan bahan yang terbakar terbuat dari kayu atau bangunan semi permanen. Petugas pemadam langsung membuat 3 jalur penyemprotan. Masing-masing untuk memadamkan api di rumah dan menyemprotkan sebelah rumah korban. Gunanya agar tidak memperluas area yang terbakar.
Proses pemadaman sisa-sisa api pun dilakukan selama satu jam. Dengan mengerahkan sekitar 30 personel pemadam kebakaran. Termasuk petugas dari PLN, PT Pertamina, PMI, Babinsa serta Bhabinkamtibmas. "Tadi kami overall semua. Memastikan juga tidak ada bara api yang masih menyala," ujarnya.
Ada 6 armada yang dikerahkan untuk memadamkan api. Terdiri dari 2 unit fire engine dan 4 unit air supply. Ada juga 1 unit armada milik PMI dan PLN. Penyebab kebakaran hingga kini masih diperiksa oleh pihak kepolisian.
Dari keterangan saksi, api muncul di bagian ruang tamu korban. Mesti ada ledakan dan dugaan arus pendek listrik, pihaknya menyerahkan semua penyelidikan ke pihak kepolisian. "Kami juga memeriksa gas PGN untuk memastikan semuanya aman. Korban tidak ada," bebernya.
Petugas pemadam kebakaran sektor barat terhambat saat melintas di Jalan Yos Sudarso karena ada pengaspalan jalan untuk menuju lokasi. Ia juga mengapresiasi kesadaran pengendara jalan raya untuk menepi saat mobil pemadam kebakaran melintas. "Hanya saja kendaraan kami tidak bisa melaju kencang," tuturnya.
Berdasarkan saksi mata, lanjut Irwan, lokasi tersebut biasa digunakan untuk tempat belajar mengaji. Kondisi rumah milik Tohar saat itu dalam keadaan kosong. "Kebetulan rumah itu tidak ada aktivitas. Karena sore hari baru mengaji," pungkasnya.(sas)