Di Tarakan, Dalam Tiga Bulan Ini 3 Korban Meninggal Dunia Akibat Laka

- Sabtu, 26 Maret 2022 | 13:59 WIB

TARAKAN - Terdapat 29 laporan kepolisian terkait kecelakaan lalu lintas (laka lantas) di Satlantas Polres Tarakan hingga Jumat (25/3). Mesti begitu, tren data laka lantas semakin menurun sejak bulan Januari hingga Maret.

"Di Januari ada 16 LP, Februari ada 9 PP dan Maret ada 4 LP. Namun fatalitas itu atau korban yang meninggal dunia ada 3 orang," sebut Kapolres Tarakan, AKBP Taufik Nurmandia melalui Kasat Lantas, AKP Rully Zuldh Fermana.

Dari jumlah tersebut, ada juga korban yang mendapat laka ringan. Bahkan kebanyakan pengendara mengalami out of control atau laka tunggal. Rata-rata yang menjadi korban laka lantas dari pengendara roda dua.

Faktor yang menyebabkan laka biasanya terjadi karena kelalaian korban laka. Ia mengakui, emosi saat berkendara sangat tergantung pada pengendara. Ditambah lagi melihat faktor keselamatan, dengan cara menggunakan helm.

"Kita mau mematuhi peraturan engga. Jangan ngebut, tidak melawan arah dan tidak menyalip sembarangan. Itu kan tergantung kita juga. Walaupun kecelakaan itu bukan kehendak kita semua. Kalau kesadaran kita tinggi, bisa dicegah," ungkapnya.

Khusus laka yang mengakibatkan luka berat hingga korban meninggal dunia, sering terjadi di sekitar wilayah Pantai Amal dan Juata. Sementara di wilayah perkotaan Tarakan, biasanya menyebabkan fatalitas laka ringan hingga sedang.

"Karena memang fasilitas jalan beda. Kalau di jalan menuju Pantai Amal menanjak dan kurang bagus. Sama juga dengan jalan arah ke Juata. Itu salah satu penyebab fatalitas tinggi," ungkapnya.

Ia berharap kedepannya, tren laka lantas semakin menurun. Terlebih menjalang bulan Ramadan dan Idul Fitri mendatang. Selain itu pihaknya juga masih memetakan mobilitas warga yang berada di Juata dan Pantai Amal. "Nanti di bulan puasa kami antisipasi itu, masyarakat yang akan membeli sembako. Ditambah lagi salah satu sembako (minyak goreng) yang menjadi incaran masyarakat," tegasnya.

Selain itu, lanjut Rully, pihaknya juga akan mengantisipasi aktivitas kendaraan masyarakat saat mengabuburit (menunggu azan magrib menjelang berbuka puasa pada saat bulan Ramadan). Baik itu di taman kota, sekitar Islamic Center dan pasar Ramadan.

"Itu juga menjadi atensi. Lalu pengawasan mobilitas yang tinggi di masjid. Mulai magrib sampai shalat tarawih. Bahkan ada kerawanan lagi menjelang sahur," ujarnya.

Di waktu sebelum sahur hingga pagi hari, biasanya ditemukan ada aktivitas masyarakat yang melakukan balap liar di jalan. Saat memasuki Idul Fitri mendatang pihaknya juga akan mengawasi mobilitas di sekitar tempat wisata.(sas)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ini Dia Delapan Aksi Konvergensi Tekan Stunting

Kamis, 25 April 2024 | 12:30 WIB

Dewan Negara Malaysia Kagum Perkembangan Krayan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB
X