Rencana pembangunan Jembatan Bulan (Bulungan-Tarakan), bukan hanya melibatkan instansi atau organisasi perangkat daerah (OPD) teknis terkait pembangunannya. Melainkan melibatkan OPD yang berperan dalam pelestarian lingkungan.
TANJUNG SELOR–Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kaltara juga dilibatkan dalam perencanaan pembangunannya. Hal itu dimaksudkan agar dalam pembangunannya nanti tidak merusak lingkungan.
Kepala DLH Kaltara Hamsi mengatakan, pembangunan jembatan yang menghubungkan Tarakan dan Bulungan itu justru harus menjaga kelestarian lingkungan. Hamsi menegaskan, agar pihak China Road and Bridge Corporation (CRBC) selaku investor menyiapkan sejumlah dokumen untuk nantinya diserahkan kepada pemerintah pusat, terkait masuknya Jembatan Bulan dalam proyek strategis nasional (PSN). Khususnya analisis mengenai dampak lingkungan (amdal).
"Itu kan proyek besar, kaitannya dengan pusat itu nanti terkait amdal. Termasuk pemprov dan pihak investor memperjuangkan agar masuk PSN," jelasnya, Kamis (21/4).
Selain itu, pembangunan proyek tersebut tetap memerhatikan kelestarian lingkungan. Terlebih dari rencana yang ada, jalan pendekat menuju Jembatan Bulan akan melewati kawasan mangrove, seperti di daerah Desa Ardimulyo, Tanjung Palas Utara, Bulungan. Jembatan Bulan tentu harus memerhatikan masalah ekologinya. "Kami harap proyek tersebut tetap ramah lingkungan, dan itu memang perlu kajian lebih lanjut," ujarnya.
Sebelumnya, Sekprov Kaltara Suriansyah mengatakan, pihaknya terus menindaklanjuti MoU itu. Apalagi telah dilakukan beberapa kali pertemuan. Apalagi CRBC memberikan penjelasan yang positif. Juga dipaparkan dan disampaikan dokumen yang dibutuhkan. Kemudian dilakukan koordinasi dengan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).
"Jembatan Bulan diupayakan masuk PSN. Maka dari itu diupayakan dan dilengkapi dokumennya. Kami bekerja sama dengan CRBC," bebernya. (kpg/fai/dra/k8)
