NUNUKAN – Belum banyak yang tahu jika Kabupaten Nunukan, memiliki destinasi wisata negeri atas awan. Sebagaimana daerah yang terkenal lainnya, seperti, dataran tinggi Dieng Jawa Tengah, puncak gunung Tanduk Kalua di Mamasa Sulawesi Barat, atau Desa Lolai Toraja Utara.
Nama destinasi wisata tersebut Buduk Udan, yang berada di dataran tinggi Krayan. Sekretaris Dinas Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Nunukan Ilham Zain mengatakan, Buduk Udan menjadi salah satu destinasi andalan. Diharapkan bisa bersaing dengan destinasi dari berbagai provinsi lain.
“Kabupaten Nunukan mengikuti ajang Jadesta (Jejaring Desa Wisata). Kita mendaftarkan 11 desa wisata. Saat ini, dari sekitar 3.400 desa yang diusulkan, Nunukan masuk 500 besar. Semoga akan tetap menjadi pilihan ketika masuk fase 50 besar nantinya,” harapnya, Kamis (21/4).
Di Buduk Udan, wisatawan akan dimanjakan dengan barisan awan yang tidak kalah mempesona dengan destinasi serupa lainnya. Panorama hamparan awan dengan barisan unik tersebut, akan merasakan sensasi berbeda. Ketika dinikmati dari perbatasan negara.
Selain Buduk Udan, Krayan memiliki destinasi wisata rohani. Ada makam keramat berupa peti jenazah terbuat dari kayu gelondongan peninggalan leluhur, museum budaya, serta bebatuan bersejarah yang merupakan warisan peradaban.
Destinasi tersebut ada di Desa Long Bawang, Desa Long Matung (Arur Kinagan), dan Desa Pa Kidang. Beralih ke Kecamatan Lumbis Pansiangan, Nunukan mengusulkan Desa Sumantipal, Labang, Langgason, dan Bululaun Hilir. Di kecamatan ini, terdapat wisata arung jeram dan rafting. Dengan memanfaatkan alur deras sungai, dinding bebatuan yang terbentuk oleh alam, serta suara satwa endemik khas Kalimantan yang saling bersahutan.
Destinasi ini dimiliki Desa Panas di Kecamatan Lumbis. Selain itu, Desa Sekaduyan Taka di Kecamatan Seimanggaris turut masuk nominasi. Keberadaan etnies Dayak Kenyah dengan beragam tradisi dan budaya, menjadi daya tarik. Wisatawan juga bisa membeli oleh-oleh berupa kerajinan khas Dayak. Ornament dan motif, yang tergambar merupakan khazanah dan kekayaan etnies yang bernilai seni tinggi.
Lalu ada sejumlah desa di Pulau Sebatik, meliputi Desa Tanjung Karang dan Tanjung Aru. Pantai pasir putih dan adanya musim durian, menjadi daya tarik yang tidak kalah kuat dengan destinasi lainnya.
“Kita berharap usulan Desa Wisata bisa masuk 50 besar. Bila masuk, dewan juri akan datang ke Nunukan, termasuk Menteri Parekraf (Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ). Jadi kesempatan Nunukan sampaikan kebutuhan dan potensi wisata di perbatasan,” tutup Ilham. (*/lik/*/viq/uno)