Kurangi Terjadinya Learning Loss

- Sabtu, 14 Mei 2022 | 20:23 WIB
HARDIKNAS: Bupati Bulungan Syarwani (kiri) menghampiri peserta didik saat peringatan Hardiknas di Halaman Kantor Bupati, Jumat (13/5).
HARDIKNAS: Bupati Bulungan Syarwani (kiri) menghampiri peserta didik saat peringatan Hardiknas di Halaman Kantor Bupati, Jumat (13/5).

TANJUNG SELOR – Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) diperingati setiap 2 Mei. Namun, pada tahun ini, peringatan tersebut diundur pada 13 Mei di seluruh Indonesia. 

Hal itu dikarenakan pada 2 Mei lalu bertepatan Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah. Di Bulungan, peringatan Hardiknas dilangsungkan di Halaman Kantor Bupati Bulungan, Jumat (13/5). Peserta didik yang mengikuti peringatan tersebut mengenakan baju ada khas daerah masing-masing. 

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) menekankan, sistem pendidikan berbasis kurikulum merdeka belajar, upaya membantu para guru dan murid di masa pandemi. Terbukti mampu mengurangi dampak menurunnya pembelajaran.

“Kurikulum merdeka sudah diterapkan lebih dari 140 ribu satuan pendidikan di seluruh Indonesia. Berarti anak Indonesia sudah belajar dengan cara yang jauh lebih menyenangkan dan memerdekakan,” terang Bupati Bulungan Syarwani. 

Dengan adanya kurikulum itu, anak didik tidak perlu lagi khawatir tes kelulusan. Karena asesmen nasional yang digunakan, tidak bertujuan menghukum guru atau murid. Tetapi, sebagai bahan refleksi agar guru terus terdorong untuk belajar dan meningkatkan kualitas sekolah.

“Kita semua tak pernah membayangkan, untuk mampu mengatasinya. Tapi telah terbukti, bahwa kita jauh lebih tangguh dari semua tantangan,” ungkapnya. 

Dengan segala keterbatasan, terus melakukan upaya penyesuaian. Sistem pembelajaran selama pandemi Covid-19, masih mungkin untuk diterapkan pada satuan pendidikan. 

“Entah itu pembelajaran setengahnya secara online maupun tatap muka. Itu hikmahnya luar biasa. Di samping itu, kreativitas tenaga pengajar selama pembelajaran daring perlu diapresiasi.

Menurut Syarwani, di Bulungan sempat terjadi Learning loss saat masa pandemi Covid-19. Namun itu tidak berdampak luas. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bulungan diminta melakukan inovasi untuk mengurangi terjadinya Learning loss

Dari data yang disampaikan, sepanjang tahun 2021 sempat Learning loss atau penurunan minat belajar. Akan tetapi, jumlahnya hanya di satu sekolah. Tepatnya di Desa Apung, Kecamatan Tanjung Selor. Faktornya, karena berkurangnya pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah. Anak cenderung mengikuti kebiasaan orangtua, untuk ikut berkebun ataupun membantu pekerjaan rumah.

Learning loss yang sempat terjadi agar dituntaskan. Jangan sampai di kecamatan lain terjadi hal serupa,” pinta Bupati. 

Pada kesempatan yang sama, Kepala Disdikbud Bulungan Suparmin Seto mengaku, telah menginstruksikan kepada semua satuan pendidikan. Untuk melaksanakan assessment diagnosis, bertujuan melihat kekurangan atau ketertinggalan siswa  dalam masa pandemi Covid-19 lalu. 

“Ini sekaligus upaya pemetaan, tenaga pengajar atau guru harus mengejar ketertinggalan yang dialami siswa. Dengan memodifikasi strategi pembelajaran,” singkatnya. (*/mts/uno)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ini Dia Delapan Aksi Konvergensi Tekan Stunting

Kamis, 25 April 2024 | 12:30 WIB

Dewan Negara Malaysia Kagum Perkembangan Krayan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB
X